ChatGPT Ditinggal, Bos Facebook Ungkap Penyebab Banyak Orang Kabur

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
17 July 2025 19:00
CEO Facebook Mark Zuckerberg. (AP Photo/Mark Lennihan/File Foto)
Foto: CEO Facebook Mark Zuckerberg. (AP/Mark Lennihan/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan banyak peneliti AI dari perusahaan besar seperti OpenAI, perusahaan induk ChatGPT, yang hengkang dan pindah Meta. Banyak yang menilai uang adalah pemicunya. Namun, CEO Meta Mark Zuckerberg membantah anggapan tersebut.

Dalam wawancara dengan The Information, Zuckerberg menyebut bahwa para peneliti AI bukan pindah karena tawaran gaji selangit.

Ia menjelaskan bahwa faktor utama yang menarik para talenta mau pindah adalah kebebasan dalam mengakses kekuatan komputasi dan kesempatan untuk membangun sistem AI supercanggih (superintelligence).

"Para peneliti bilang mereka ingin GPU sebanyak mungkin," kata Zuckerberg, "Jadi kami tawarkan, bagaimana kalau tim kecil, akses langsung ke saya, dan kekuatan komputasi tak terbatas?" imbuhnya.

Baru-baru ini, Meta memang gencar merekrut talenta AI, bahkan sejumlah laporan menyebutkan adanya tawaran bernilai ratusan juta dolar untuk merekrut talenta dari Apple, OpenAI, dan Google DeepMind.

Angka-angka fantastis dan kecepatan rekrutmen ini memicu spekulasi bahwa sedang terjadi "perang talenta" yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana uang dianggap sebagai senjata utama.

"Haha, itu sebagian besar tidak benar," kata Zuckerberg.

Ia menegaskan bahwa yang menjadi magnet sesungguhnya, kata dia, adalah misi besar Meta membangun AGI (Artificial General Intelligence), kebebasan eksperimental, serta kekuatan komputasi yang tak bisa ditandingi perusahaan lain.

Meta sendiri diketahui memiliki Lab Superintelligence yang saat ini menjadi magnet baru bagi para pakar AI global.

Di laboratorium ini, peneliti diberi akses penuh ke infrastruktur mutakhir, termasuk GPU dalam jumlah besar untuk melatih model AI skala besar. Mereka juga bekerja dalam struktur tim kecil dan bisa langsung melapor ke manajemen puncak, termasuk Zuckerberg sendiri.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Selamatkan Tiktok, Meta Terancam Diobrak-abrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular