ChatGPT Ditinggal, Ternyata Ramai-Ramai Pindah ke Sini

Redaksi, CNBC Indonesia
30 June 2025 08:45
ChatGPT search. (Dok. openai)
Foto: ChatGPT search. (Dok. openai)

Jakarta, CNBC Indonesia - Meta Platforms diketahui agresif membajak peneliti OpenAI, perusahaan teknologi di balik aplikasi ChatGPT. Dalam sepekan terakhir, sudah 7 orang pegawai OpenAI pindah ke Meta.

Meta adalah perusahaan induk dari Facebook, Instragram, dan WhatsApp. Mark Zuckerberg, CEO Meta dan pendiri Facebook, memang punya ambisi besar untuk mendorong pengembangan kecerdasan buatan.

Laporan The Information yang dikutip Reuters menyatakan empat peneliti OpenAI bernama Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi dan Hongyu Ren telah setuju untuk pindah ke Meta. Sebelumnya, Wall Street Journal mengabarkan bahwa Meta telah merekrut tiga pegawai OpenAi yang bermarkas di Swiss, yaitu Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai

Meta dikabarkan berani menawarkan gaji bernilai jumbo hingga US$100 juta (Rp 1,6 triliun) ke pekerja di bidang AI.

Zuckerberg telah menyiapkan daftar insinyur dan peneliti AI untuk masuk ke perusahaannya. Laporan Wall Street Journal menyebutkan dia sendiri yang menghubungi tiap kandidat yang diinginkan, dikutip dari The Guardian, Minggu (29/6/2025).

Beberapa nama dalam daftar itu berasal dari kampus terkemuka seperti lulusan baru PhD di University of California Berkeley dan Carnegie Melon. Adapula dari beberapa pesaing Meta termasuk OpenAI dan DeepMind dari Google.

Seorang pekerja yang direkrut buka suara setelah berbicara langsung dengan Zuckerberg. Dia mengatakan tujuan perusahaan untuk transfusi dari laboratorium AI terbaik di negara ini.

Saking seriusnya mencari ahli AI terbaik, Zuckerberg dikabarkan membentuk WhatsApp group dengan dua eksekutif Meta. Grup tersebut dinamakan "Recruiting Party' dan membicarakan soal calon karyawan yang potensial.

CEO OpenAI Sam Altman mengonfirmasi laporan tersebut dalam podcast bersama saudaranya, Jack Altman, yang dipublikasikan pada Selasa (17/6) lalu.

Altman mengatakan upaya Zuckerberg merekrut talenta-talenta terbaik OpenAI sejauh ini tidak berhasil. Alasannya sederhana. Ia mengatakan karyawan OpenAI optimistis dengan masa depan perusahaan.

"[Meta] mulai menawarkan benefit jumbo untuk banyak orang di tim kami. Misalnya bonus penandatanganan sebesar US$100 juta, lebih dari itu juga [dalam] kompensasi per tahun. Saya sangat senang, setidaknya sejauh ini, tidak ada orang terbaik kami yang memutuskan untuk menerima tawarannya," kata Altman dalam podcast tersebut, dikutip dari Tech Crunch, Kamis (19/6/2025).

Lebih lanjut, Altman mengatakan ia percaya para karyawan OpenAI menolak tawaran Meta karena keyakinan mereka bahwa OpenAI memiliki peluang lebih besar dalam mencapai pengembangan Artificial General Intelligence (AGI).


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Siapkan Gadget Pengganti Smartphone, Ini Langkah Bos ChatGPT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular