
Bos Nvidia Mendadak Terbang ke China, AS Kasih Peringatan Keras

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Nvidia Jensen Huang akan berkunjung ke China dan menggelar konferensi pers pada 16 Juli 2025. Langkah tersebut langsung memicu reaksi dari Amerika Serikat (AS) yang sedang menggencarkan pembatasan ekspor chip dari AS ke China.
Nvidia merupakan raksasa teknologi dan raja chip asal AS yang paling terdampak dengan kebijakan kontrol ekspor tersebut. Beberapa saat lalu, chip Nvidia H200 yang sebelumnya dirancang khusus untuk pasar China, turut dilarang oleh pemerintah Trump.
Namun, Nvidia beberapa kali mengatakan pembatasan ekspor chip AS ke China akan menjadi bumerang. Pasalnya, China merupakan pasar penting bagi Nvidia. Jika aksesnya disetop, raksasa China akan mengambil kesempatan untuk memperluas dominasinya.
Terkait kunjungan Huang ke China, senator AS dari Partai Republik dan Demokrat mengirimkan surat khusus ke bos Nvidia tersebut pada Jumat (11/7) pekan lalu. Mereka mewanti-wanti agar Huang tidak bertemu dengan perusahaan-perusahaan China yang dicurigai melanggar kontrol ekspor chip AS.
Surat dari Senator Republik Jim Banks dan Senator Demokrat Elizabeth Warren juga meminta Huang untuk tidak bertemu dengan perwakilan perusahaan yang bekerja sama dengan badan militer atau intelijen China.
Selain itu, Huang dilarang bertemu dengan entitas yang secara umum masuk dalam daftar hitam larangan ekspor AS, dikutip dari Reuters, Senin (14/7/2025).
"Kami khawatir kunjungan Anda [Huang] ke China akan melegitimasi perusahaan-perusahaan yang berkaitan erat dengan militer China, atau melibatkan pembahasan celah yang dapat dieksploitasi dalam kontrol ekspor AS," tertulis dalam surat tersebut, dikutip dari Reuters.
Juru bicara Nvidia mengatakan AS menang dalam menentukan standar global chip AI. Namun, China memiliki talenta pengembang software terbesar di dunia.
Dalam ajang Computex di Taiwan pada April 2025, Huang mengatakan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk membatasi beberapa chip AI ke China merupakan suatu kegagalan.
Pembatasan terbaru chip AS ke China pada April lalu disebut akan mengurangi pendapatan Nvidia hingga US$15 miliar.
Namun, Nvidia baru-baru ini mengungkapkan rencana untuk meluncurkan versi lebih murah dari chip flagship Blackwell AI untuk China, menurut laporan Reuters pada Mei 2025.
Para senator mengatakan dalam surat tersebut bahwa mereka sebelumnya telah menyatakan kekhawatiran bahwa tindakan Nvidia dapat mendukung industri AI dan chip di China dan mengutip fasilitas penelitian baru Nvidia di Shanghai sebagai contoh.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Huawei Bikin AS Cemas, Pria Harta Rp 1.700 Triliun Kasih Peringatan
