Tsunami PHK Teknologi, Microsoft Pecat 9.000 Pekerja
Jakarta, CNBC Indonesia - Microsoft mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan memberhentikan sekitar 9.000 karyawan. Langkah tersebut akan memengaruhi kurang dari 4% tenaga kerja globalnya di berbagai tim, geografi, dan tingkat pengalaman.
Pengumuman tersebut disampaikan pada hari kedua tahun fiskal Microsoft 2026. Para eksekutif di perusahaan yang berpusat di Redmond, Washington tersebut biasanya mengumumkan reorganisasi pada saat tahun fiskal baru.
"Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim dengan sebaik-baiknya agar sukses di pasar yang dinamis," kata juru bicara Microsoft dalam email, dikutip CNBC International, Kamis (3/7/2025).
Microsoft telah melakukan beberapa kali PHK pada tahun ini. Pada bulan Januari, perusahaan tersebut memangkas kurang dari 1% jumlah karyawan berdasarkan kinerja.
Perusahaan perangkat lunak berusia 50 tahun tersebut juga memangkas lebih dari 6.000 pekerjaan pada bulan Mei dan kemudian sedikitnya 300 lagi pada bulan Juni. Hingga Juni 2024, perusahaan tersebut mempekerjakan 228.000 orang.
Pada tahun 2023, perusahaan tersebut memberhentikan 10.000 orang. Pemecatan pekerja Microsoft terbesar terjadi pada tahun 2014, ketika perusahaan tersebut memberhentikan 18.000 orang setelah mengakuisisi bisnis perangkat dan layanan Nokia.
"Seperti halnya PHK pada bulan Mei, Microsoft berupaya mengurangi jumlah lapisan manajer yang berdiri di antara kontributor individu dan eksekutif puncak," kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas masalah internal.
Microsoft melaporkan laba bersih hampir US$26 miliar dari pendapatan US$70 miliar untuk kuartal Maret. Angka-angka tersebut jauh di atas konsensus Wall Street, sehingga Microsoft tetap berada di peringkat sebagai salah satu perusahaan paling menguntungkan dalam indeks S&P 500, menurut data yang dikumpulkan oleh FactSet.
(sef/sef)