Senjata Baru AS Lumpuhkan China, Demokrat dan Republik Bersatu

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
29 October 2024 13:10
Foto kolase Calon Presiden AS Donald Trump dan Kamala Harris. (AP/Alex Brandon)
Foto: Foto kolase Calon Presiden AS Donald Trump dan Kamala Harris. (AP/Alex Brandon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) punya senjata baru untuk melumpuhkan sektor teknologi China. Kali ini datang dari teknologi bernama fotonik silikon yang kini tengah dikembangkan oleh China.

Anggota parlemen AS dari Partai Demokrat dan Partai Republik mendesak Kementerian Perdagangan AS untuk memeriksa teknologi tersebut, yang mereka klaim sebagai ancaman keamanan nasional.

Pada dasarnya, fotonik silikon bergantung pada cahaya, bukan sinyal listrik, untuk memindahkan informasi di dalam sistem komputer dan memiliki kegunaan dalam sistem AI, tempat puluhan ribu chip komputer dihubungkan.

Perusahaan chip AI terkemuka seperti Nvidia dan Advanced Micro Devices (AMD), telah menerbitkan penelitian tentang cara mengintegrasikan fotonik ke dalam chip mereka.

Sementara startup Lightmatter, baru-baru ini mengumpulkan investasi US$400 juta untuk teknologi fotoniknya. Suntikan dana tersebut mendorong nilai perusahaan menjadi US$4,4 miliar.

China sedang agresif mengejar teknologi tersebut. Dalam beberapa minggu terakhir di provinsi Guangdong, serangkaian program pendanaan dibuat untuk untuk membangun chip fotonik di China.

Anggota khusus DPR AS untuk China meminta Departemen Perdagangan untuk memeriksa ancaman apa yang mungkin ditimbulkan oleh teknologi di bidang fotonik dan apakah aturan pengendalian ekspor harus diubah untuk melindungi keamanan AS.

"Sifat ganda teknologi fotonik membuatnya sangat rentan terhadap pengalihan penggunaan akhir militer oleh aktor-aktor yang bermasalah," tulis Perwakilan John Moolenaar, dari Partai Republik, dan Raja Krishnamoorthi, dari Partai Demokrat, dalam surat mereka, dikutip dari Reuters, Selasa (29/10/2024).

"Kami telah menerima surat tersebut dan akan menanggapi melalui saluran yang tepat," Juru bicara Departemen Perdagangan AS mengatakan, mereka telah menerima surat tersebut dan akan memberi tanggapan secepatnya.

Sebelumnya, AS sudah lebih dulu memberlakukan kebijakan pembatasan ekspor chip AI dan alat pembuat chip canggih dari perusahaan AS dan sekutu ke China. Selain itu, pemerintah juga mendorong ByteDance asal China untuk melakukan divestasi atas TikTok atau terancam blokir. Lalu, AS juga sudah sejak 2019 menetapkan sanksi dagang ke Huawei. 


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joe Biden Menggila Lumpuhkan China, Belanda hingga Jepang Diseret

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular