
Manusia Rp 1.883 T Berhasil Tendang Apple, Ini Rahasianya

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan milik Jensen Huang, Nvidia, sempat jadi perusahaan paling berharga di dunia. Bahkan raksasa chip itu berhasil mengalahkan dua nama besar lainnya Apple dan Microsoft.
Pada Selasa lalu, Nvidia mencatatkan nilai pasar sebesar US$3,34 triliun. Sayang laporan terbaru Reuters pada hari Kamis (20/6/2024), nilai pasar perusahaan turun 3,4% dan harus menyerahkan takhtanya pada Microsoft.
Kendati demikian, Nvidia tetap melampaui Apple yang kini sudah berada di posisi ke-3 sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Pertumbuhan Nvidia berlipat ganda sejak booming AI.
Hal ini turut mendorong harta kekayaan Jensen Huang menjadi US$ 114,5 miliar atau setara Rp 1.883 triliun, menurut laporan Forbes per Kamis (20/6). Ia menempati posisi orang ke-13 terkaya di dunia.
Nvidia bersama Apple dan Microsoft diketahui terus berkejaran untuk menjadi perusahaan paling berharga sedunia. Khusus untuk Nvidia, ada alasan kinerja perusahaan sangat baik belakangan ini.
Melansir Reuters, Jumat (21/6/2024), perkembangan Artificial Intelligence (AI) berhasil mendongkrak kinerja Nvidia. Banyak perusahaan yang menggunakan chip Nvidia, termasuk Dell Technologies dan Super Micro Computer.
Pemilik media sosial X, Elon Musk pernah mengatakan kedua perusahaan memasok rak server untuk superkomputer dari startup miliknya xAI. Ini akan digunakan untuk mengembangkan kemampuan tools AI, Grook.
Pada awal tahun ini, Musk juga mengatakan butuh jumlah besar chip Nvidia untuk Grok. Model kedua dari tools AI itu membutuhkan 20 ribu unit pemrosesan grafis H100 serta Grok 3 dan seterusnya memerlukan 100 ribu chip Nvidia.
CEO Longbow Asset Management, Jake Dollarhide juga mengatakan AI dan Nvidia tak bisa dipisahkan. Ini terjadi saat Microsoft juga berinvestasi besar-besaran pada teknologi yang populer selama beberapa tahun terakhir.
"Meskipun Microsoft menghabiskan dan membuat uang dari AI, Nvidia hanya membuat uang dan banyak uang serta pemasukan dari AI. Itulah mengapa Anda tidak bisa menyebut Nvidia tanpa AI," ucapnya.
Analis Wedbush Securities Dan Ives mengatakan AI akan membantu para raksasa teknologi meningkatkan bisnisnya. Tren tersebut diperkirakan akan berlangsung selama beberapa tahun kedepan.
"Ini akan jadi pasar teknologi yang kuat akan semakin kuat karena teknologi AI akan membantu para Bug Tech Stalwartz memonetisasi basis mereka yang besar di seluruh perusahaan (Microsoft, Oracle, Dell, Amazon, dll) dan lanskap konsumen (Meta, Apple, Google) dalam beberapa tahun lagi," jelas Ives.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Manusia Rp 1.700 T Terancam Makin Miskin, Ini Penyebabnya
