Manusia Rp 1.900 Triliun Kini Pemilik Perusahaan Paling Mahal Sedunia

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 June 2024 07:10
CEO Jensen Huang saat menjadi pembicara utama Nvidia GTC di San Jose, California, Senin, 18 Maret 2024. (AP Photo/Eric Risberg)
Foto: CEO Jensen Huang saat menjadi pembicara utama Nvidia GTC di San Jose, California, Senin, 18 Maret 2024. (AP/Eric Risberg)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nvidia berhasil menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar dunia. Raksasa teknologi yang didirikan Jensen Huang itu melompati dua nama besar lain yakni Microsoft dan Apple.

Valuasi pasar Nvidia melonjak tiga kali lipat selama setahun terakhir. Kebangkitan tersebut cukup menggembirakan. Mengingat juga dua tahun lalu, valuasi pasar perusahaan hanya US$  400 miliar.

Per hari Selasa, harga saham Nvidia naik 3,6% sehingga kapitalisasi pasarnya menyentuh US$ 3,34 triliun.

Permintaan chip untuk membangun sistem AI disebutkan cukup meningkat dengan tajam. Laporan tersebut berdasarkan data S&P Global pada hri Selasa lalu.

Hasil ini juga menjadi bukti AI menjadi alat untuk perusahaan bisa melompat lebih tinggi lagi. Microsoft, misalnya, sempat mengantongi kapitalisasi pasar terbesar pada awal tahun setelah menggeser posisi Apple.

Pentingnya AI ini juga telah diramalkan Huang yang juga menjabat sebagai kepala eksekutif Nvidia beberapa tahun lalu. Pria dengan kekayaan Rp 1.900 triliun menyebut GPU akan sangat penting saat membangun AI.

Bahkan Nvidia telah lama bertaruh dengan teknologi tersebut. Huang memastikan perusahaannya mengakomodasi teknologi yang bakal jadi ledakan besar berikutnya.

Pertaruhan ini membuahkan hasil. Nvidia berhasil menguasai lebih dari 80% pasar untuk chip pada sistem AI.

Pelanggan besar Nvidia terus membuat pesanan chip agar bisa menjalankan komputer di pusat data raksasa. Mereka juga membuat chipnya sendiri agar tak bergantung dengan satu pemasok saja.

"Tidak ada orang lain yang sepenuhnya melihat atau menghargai hal ini," kata Daniel Newman, kepala eksekutif Futurum Group, sebuah perusahaan riset teknologi.

"Mereka melihat tren, membangun untuk tren dan memungkinkan pasar. Mereka dapat secara efektif mengenakan harga berapa pun yang mereka inginkan," lanjutnya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sosok Orang Terkaya Baru Pengganti Elon Musk, Penggemarnya Membludak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular