Anak Kotor Lebih Kebal Penyakit, Ini Hasil Eksperimen di Finlandia

Redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 11/06/2024 17:40 WIB
Foto: Tinytoes, Daycare (CNBC Indonesia/Fitriah Said)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah eksperimen di Finlandia menunjukkan aktivitas "kotor" di alam membuat sistem imun anak lebih kuat melawan penyakit.

Eksperimen oleh tim dari Universitas Helsinki menempatkan sekelompok anak dalam lingkungan berbeda kemudian menguji perubahan mikrobioma tubuh mereka serta sistem imunnya.

Tujuan utama riset adalah menguji hipotosis dampak keragaman biologi dengan daya tahan tubuh manusia. Berdasarkan hipotesis tersebut, tanpa keragaman hayati di wilayah perkotaan, anak tumbuh lebih rentan terhadap penyakit terkait sistem imun.


Penelitian di Finlandia ini membuktikan bahwa perubahan lingkungan di sekitar anak bisa dengan cepat mengubah mikrobioma di tubuh anak sehingga membantu sistem imunnya untuk beradaptasi.

"Hasil dari penelitian mendukung hipotesis biodiversity dan konsep bahwa keragaman hayati yang rendah di kehidupan modern berujung kepada sistem imun yang 'tak terlatih' dan membuat penyakit terkait sistem imun menyebar," kata tim peneliti.

Para peneliti membentuk lingkungan anak di 10 fasilitas penitipan anak di wilayah perkotaan. Subjek penelitian adalah 75 anak berusia 3 hingga 5 tahun.

Sebagian fasilitas penitipan anak dilengkapi oleh lapangan bermain beton dan tanah liat, sedangkan fasilitas lain mengajak anak untuk berkeliling ke alam setiap hari. Empat fasilitas dilengkapi dengan rumput dan hutan mini.

Dalam 28 hari, anak di empat tempat penitipan anak dengan fasilitas rumput dan hutan mini diajak bermain 5 kali seminggu.

Peneliti kemudian mengetes mikrobiota di kulit dan perut mereka. Hasilnya keragaman mikrobioma di tubuh anak-anak yang bermain di lapangan alami meningkat dibanding anak yang dirawat di tempat penitipan biasa.

Peningkatan keragaman mikrobioma juga ditemukan di fasilitas penitipan yang mengajak anak untuk keluar berkeliling "di alam" setiap hari.

Anak-anak yang rutin bermain di tanah, rumput dan pepohonan menunjukkan kenaikan mikroba bernama gammaproteobacteria yang membuat daya tahan kulit meningkat. Kenaikan juga ditemukan dalam sekresi "imun" dalam darah serta menurunkan kadungan "interleukin-17A" yang terkiat dengan penyakit imun menular.

"Kami juga menemukan bahwa mikrobiota usus di anak yang aktif di lingkungan hijau serupa dengan anak yang mengunjungi hutan setiap hari," kata Marja Roslund dari Universitas Helsinki seperti dikutip Science Alert.

Science Alert menyatakan berbagai riset juga menunjukkan bahwa paparan ke alam juga bagus untuk mata dan perkembangan mental, bahkan juga dikaitkan dengan perubahan struktur otak. Selain itu, anak di wilayah di luar perkotaan juga jarang ditemukan mengidap asma atau alergi.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat