
Petaka di Depan Mata, Ini Bukti Nasib Manusia di Ujung Tanduk

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekuatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kian masif. Bahkan, risiko menyingkirkan manusia di masa depan juga makin terbuka.
Salah satunya terlihat dalam penelitian kinerja GPT-4 milik OpenAI dalam tugasnya untuk menganalisa keuangan. Menurut penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Chicago, kemampuan model bahasa besar (large language model/LLM) tersebut sudah mengungguli analisa manusia.
"Kami menemukan akurasi prediksi LLM setara dengan model machine learning (ML) canggih yang terlatih," kata tim peneliti dikutip dari Venture Beat, Selasa (28/5/2024).
Kemampuan luar biasa ini juga bukan berasal dari pelatihan. Namun bermodalkan neraca dan laporan laba rugi standar dan tanpa konteks yang bisa meramalkan masa depan perusahaan.
"Prediksi LLM tidak berasal dari pelatihan, namun kami menemukan LLM menghasilkan wawasan naratif soal kinerja perusahaan di masa depan," jelas mereka.
GPT-4 bisa meniru proses analisa yang dilakukan oleh analis keuangan. Selain itu, GPT-4 bisa mengidentifikasi tren, menghitung rasio, dan menyatukan informasi menjadi prediksi.
Dari versi yang disempurnakan, akurasi analisa terkait masa depan mencapai 60%. Meski tipis, namun capaian itu lebih tinggi dari hasil analisa manusia yang berkisar 53-57%.
Namun analisis keuangan dengan LLM juga mendapatkan tantangan. Sebab, analisanya mengandalkan numerik dan disebut tidak memiliki penalaran yang kuat dibandingkan dengan analisa teks.
"Meski LLM efektif untuk tugas tekstual, pemahamannya soal angka biasanya berasal dari konteks naratif dan tidak memiliki penalaran numerik mendalam atau fleksibilitas seperti pikiran manusia," jelas salah satu peneliti, Alex Kim.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan Bill Gates, HP Masa Depan Berubah Total 5 Tahun Lagi
