Telkomsel, Indosat, XL, Smartfren Dapat Insentif, Warga RI Rasakan Ini

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
17 May 2024 18:55
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika KOMINFO, Ismail MT memberi pemaparan di acara Tech & Telco Summit 2024 di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa 5/3. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: CNBC Indonesia/Tri Susilo

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut insentif yang rencananya diberikan untuk operator seluler bukan khusus untuk 5G. Artinya pemerintah lebih mementingkan spektrum frekuensi yang ada dioptimalkan dan dimanfaatkan melayani masyarakat.

"Enggak pernah saya bicara insentif 5G, tapi insentif untuk pemanfaatan spektrum frekuensi bagi penyelenggaraan industri seluler di Indonesia," kata Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Ismail dalam acara Ngopi Bareng di Kantor Kominfo, Jumat (17/5/2024).

Lebih lanjut ia menyebutkan spektrum yang ada memiliki peraturan untuk teknologi netral. Jadi, operator yang nanti menentukan akan memanfaatkan spektrumnya untuk 4G atau 5G sesuai dengan dinamika industri dan kebutuhan masyarakat.

Seperti apa bentuknya, sampai saat sedang didiskusikan. Satu yang pasti, syarat insentif itu manfaatnya harus bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Kominfo, kata Ismail, bukan memberikan insentif untuk operator, tetapi memberikan insentif melalui operator untuk kebutuhan warga.

"Bukan untuk operator misalnya, untuk bayar utang, untuk bangun gedung bangun ini itu," tegasnya. "Tujuannya insentif itu mendapat 'kemudahan' dari pembayaran yang seharusnya, nanti masyarakat bisa menikmati," imbuh Ismail.

Maka dari itu perlu dipastikan bentuk insentif seperti apa yang dampaknya bisa dinikmati masyarakat setelah operator mendapat 'fasilitas' dari pemerintah.

"Itu yang terus kami diskusikan dengan operator, diskusinya sudah panjang dan kami sudah mendapat banyak usulan dari operator bentuk yang bisa dirasakan langsung," ujar Ismail.

Misalnya, pertama, untuk perluasan coverage, jadi masyarakat akan menikmati dari yang tadinya tidak ada sinyal menjadi mudah mendapatkan sinyal.

Kedua, kualitasnya membaik, yang tadinya download speednya cuma 20Mbps bisa naik jadi 30 atau 40Mbps.

"Apa bentuknya, ya itu hal-hal seperti seperti itu yang bisa dirasakan masyarakat. Besarannya berapa dan kapan itu dua hal yang belum saya bisa jawab, karena masih dalam proses diskusi." pungkasnya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BTS Terbang Boleh Masuk Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular