
Ditekan Joe Biden, Segini Harga TikTok Jika China Jual ke AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Joe Biden telah meneken aturan yang memaksa ByteDance melakukan divestasi terhadap TikTok. Jika tidak, TikTok terancam diblkir di Negeri Paman Sam.
ByteDance yang berbasis di China dikhawatirkan memiliki hubungan dengan pemerintahan Xi Jinping. AS menilai jika TikTok tetap di bawah naungan ByteDance, layanan itu turut membahayakan keamanan nasional.
AS merupakan pasar terbesar TikTok dengan pengguna aktif lebih dari 170 juta orang.
Pertanyaannya, berapa nilai yang dibutuhkan untuk membeli operasinal TikTok di AS. Salah satu peminat mengatakan harganya bisa dipatok sekitar US$ 20 miliar atau setara Rp 323 triliun.
Eksekutif di ByteDance sebelumnya mengatakan operasional TikTok secara global bisa bernilai setengah dari nilai perusahaan secara keseluruhan.
Artinya, nilainya bisa lebih dari US$ 100 miliar atau setara Rp 1.163 triliun menurut sumber dalam, dikutip dari WSJ, Kamis (25/4/2024).
Menentukan nilai pastinya akan sulit. Sebab, industri teknologi belum pernah mengalami penjualan bisnis seperti ini sebelumnya.
Pertanyaannya, apakah penjualan TikTok oleh ByteDance akan mencakup bisnis secara internasional yang memiliki basis pengguna lebih dari 1 triliun. Atau, penjualan hanya dikhususkan bagi operasional TikTok di AS.
Pertanyaan selanjutnya, seberapa menarik bisnis TikTok di AS untuk diakuisisi pihak lain. Sebab, pertumbuhan TikTok di AS terbilang stagnan di tengah gempuran Instagram sebagai pesaingnya.
Harga jual TikTok bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk ditentukan. Namun, opsi penjualan TikTok oleh ByteDance juga sampai saat ini belum pasti.
TikTok berencana menggugat aturan baru pemerintahan Biden. Raksasa media sosial itu mengatakan pelarangan TikTok sama dengan pembungkaman hak bersuara bagi lebih dari 170 juta penggunanya di negara tersebut.
Teori lain, pendiri ByteDance Zhang Yiming bisa saja membiarkan AS memblokir TikTok di negaranya. Para investor belum buka suara terkait opsi ini.
Zhang memegang 20% saham ByteDance, menurut dokumen perusahaan. Hal ini membuat dia memiliki posisi superior untuk pengambilan keputusan.
Sebanyak 60% saham ByteDance dipegang oleh institusi investor global, termasuk Carlyle Group, General Atlantic, dan Susquehanna International Group. Sementara itu, 20% sisanya dipegang oleh para karyawan.
ByteDance menolak berkomentar terkait valuasi TikTok.
Pada Desember lalu, ByteDance menawarkan pembelian kembali saham perusahaan senilai US$ 160 per lembar. Hal ini mengimplikasikan valuasi perusahaan senilai US$ 268 miliar, menurut sumber dalam.
Kendati demikian, banyak investor lain yang meyakini nilai ByteDance lebih rendah. Di pasar ekuitas privat di mana pemegang saham ByteDance menjual sahamnya, harga per lembar dipatok lebih rendah dari US$ 130, menurut Rainmaker Securities. Artinya, raksasa China itu memiliki valuasi di bawah US$ 215 miliar.
Belum ada konsensus yang memastikan nilai TikTok benar-benar setengah dari ByteDance yang mengoperasikan beberapa apliaksi populer di China.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article TikTok Harus Dijual dalam 180 Hari, Harganya Ribuan Triliun
