Tanda Kejayaan TikTok Mulai Runtuh dan Penyebabnya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
06 March 2024 09:26
GenZ Sudah Candu Akut, Tak Bisa Lepas TikTok-YouTube
Foto: Infografis/ GenZ Sudah Candu Akut, Tak Bisa Lepas TikTok-YouTube/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Era kejayaan Tiktok nampaknya akan segera berakhir. Raksasa berbagi video itu dilaporkan segera masuk ke masa stagnan, bahkan cenderung merosot.

Pertumbuhan Tiktok diketahui mengalami penurunan tahun lalu. Ini berdasarkan laporan dari data terbaru Sensor Tower.

Tiktok berada di posisi kelima berdasarkan jumlah pengguna aktif bulanan (MUA). Jumlahnya memang masih 3% secara rata-rata kuartalan tahun 2023.

Namun sebenarnya angka tersebut mengalami penurunan. Yakni mencapai 12% dari periode serupa tahun 2012 lalu.

Posisinya juga tertinggal dari keluarga besar Meta yang berada di empat besar. Pengguna aktif bulanan terbanyak dunia tahun lalu dipegang Facebook. Berurutan berikutnya adalah WhatsApp, Instagram, dan Messenger.

Salah satu alasan pertumbuhan Tiktok yang merosot, Slate melaporkan karena iklan yang membludak untuk menawarkan fitur belanja Tiktok Shop. Selain itu akibat banyaknya disinformasi dan spam konten AI di platform.

Selain itu Tiktok juga mengalami masalah di internal. Mulai dari gesekan, dugaan diskriminasi gender, dan PHK.

Khusus untuk dugaan diskriminasi gender disebut membuat pertumbuhan dan valuasi Tiktok menurun tahun lalu.

Bukan hanya itu, Tiktok diketahui kehilangan kontrak dengan Universal Music Group. Ini merupakan rumah bagi lagu populer dari Taylor Swift hingga J Balvin.

Sementara itu, Slate menuturkan Tiktok akan lenyap. Tak lagi menjadi media sosial, platform akan berganti perannya menjadi platform e-commerce.

Tiktok tak akan lagi mengantongi pendapatan dari iklan. Di masa depan, perusahaan akan mendapatkan pendapatan dari belanja konsumen dalam aplikasi.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapan Tiktok Shop Buka Lagi di Indonesia?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular