
Elon Musk Kasih Ultimatum ke Investor Tesla, Sindir Bos Facebook

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Tesla Elon Musk memberi ultimatum kepada para investor. Ia merasa tidak nyaman mengembangkan AI dan robotika di Tesla tanpa memiliki setidaknya 25% suara pengendali di perusahaan tersebut.
Jumlahnya hampir dua kali lipat dari kepemilikan sahamnya saat ini, dikutip dari Reuters, Rabu (17/1/2024).
Investor sudah lama memuji perangkat lunak "Full Self-Driving" Tesla yang sebagian terotomatisasi, serta prototipe robot humanoidnya. Namun, sejauh ini Tesla paling banyak menghasilkan cuan dari bisnis otomotif.
Tesla juga mempromosikan superkomputer Dojo untuk melatih model AI, yang menurut analis Morgan Stanley Adam Jonas pada September dapat meningkatkan nilai pasarnya hampir US$600 miliar dengan membantu mempercepat peluncurannya ke robotaxis dan layanan perangkat lunak.
Musk, orang terkaya di dunia, saat ini memiliki sekitar 13% saham Tesla setelah menjual saham senilai miliaran dolar pada tahun 2022. Sebagian dari hasil penjualan saham itu digunakan untuk membeli Twitter senilai US$44 miliar.
Dalam postingan di X, Musk mengatakan akan menerima struktur saham ganda (dual-class share/DCS), asalkan tetap menjadikannya sebagai pemegang kendali 25%. Namun, Musk diberitahu bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan setelah penawaran umum perdana (IPO) Tesla.
"Perusahaan mutl-class seperti Meta yang memberikan kontrol penuh ke Zuckerberg hingga 20+ generasi berikutnya baik-baik saja sebelum IPO. Tapi kenapa DCS yang masuk akan tidak diperbolehkan [di Tesla] setelah IPO," Musk mempertanyakan.
Perusahaan dengan struktur DCS memiliki dua atau lebih jenis saham dengan hak suara berbeda, biasanya satu dengan hak suara lebih besar untuk pendiri atau investor awal dan satu lagi untuk pemegang saham lain dengan hak suara lebih kecil.
Tesla tidak menanggapi permintaan komentar.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Donald Trump Mendadak Ganti Nama Elon Musk Jadi Ini
