Percuma Joe Biden Blokir China Habis-habisan
Jakarta, CNBC Indonesia - Blokir yang dilakukan pemerintahan Joe Biden pada China dinilai sia-sia. Bahkan berdampak buruk bagi Amerika Serikat (AS) sendiri.
Mantan wakil presiden TSMC, Burn J.Lin buka suara soal upaya keras AS. Dia mengatakan negara itu tidak bisa menyetop pertumbuhan China dalam pembuatan chip.
Lin mengingatkan AS seharusnya tidak mencoba membatasi China. Namun ada hal yang lebih penting untuk dikerjakan oleh pemerintahan Joe Biden.
Salah satunya AS diminta lebih fokus mempertahankan kepemimpinan desain chip. Selain itu juga membangun proses manufaktur untuk semakin memperkuat dominasinya.
"Tidak mungkin bagi AS untuk sepenuhnya mencegah China meningkatkan teknologi chip-nya." jelasnya.
AS diketahui terus melakukan pembatasan pada penggunaan teknologi terbaru di China. Namun sebaliknya China menemukan jalan untuk bisa keluar dari masalah tersebut.
Di tengah sanksi itu, Huawei yang meluncurkan Huawei Mate 60 Pro dengan chip 7nm yang dikembangkan SMIC. Ponsel ini juga dapat mengakses jaringan 5G.
Lin sendiri berpendapat SMIC memaksimalkan kemampuan mesin ASML. Mesin inilah yang memproduksi chip Kirin 9000S.
Selain itu, dia menambahkan perusahaan bisa lebih meningkatkan mesin untuk memproduksi chip 5nm. Jadi membuat kinerja chip dan efisiensi energi lebih meningkat.
China juga diketahui mengganti semua produk pada sejumlah sektor dengan produk buatan dalam negeri. Ini terjadi setelah pemblokiran teknologi AS yang dikeluarkan 2022 lalu diperluas pada tahun ini.
BUMN setempat diketahui telah mengganti seluruh sistem software kantor dengan produk lokal. Penggantian ini dilakukan hingga tahun 2027 mendatang.
Bukan hanya kantor BUMN, kebijakan yang sama dilaporkan meluar ke sektor telekomunikasi dan keuangan.