
Bukan GoTo, Blok-M Bakal Punya Raksasa Teknologi Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Kawasan Blok-M bakal punya raksasa teknologi baru. Bukan GoTo, melainkan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kantornya tidak jauh dari markas Gojek di area Blok-M tersebut tengah menjalankan transformasi digital.
Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan perusahaan yang tugasnya mencetak uang dan dokumen berharga lainnya ini sibuk membangun bisnis digital dalam 5 tahun terakhir.
Menurutnya, digitalisasi di Peruri ditandai dengan era non-tunai. Saat ia bergabung sekitar 2017 lalu, Peruri belum punya bisnis di digital. Namun sekarang Peruri sudah melayani beberapa konsumen di bidang tersebut.
![]() |
"Bagaimana kita dalam lima tahun ini kita melayani beberapa customer. Kita kan penugasan, ada dari Bank Indonesia, mungkin paspor, kemudian cukai, dan materai, tapi saat kita masuk era digital, kita memiliki 700 customer baru digital, 500 ribu bisnis digital," kata Dwina saat CNBC Indonesia Tech Conference 2023, Selasa malam (22/8/2023).
Menurutnya transformasi digital yang dilakukan Peruri bukan semata untuk bertahan dan mengikuti perkembangan zaman saja. Namun, transformasi ini dilakukan dengan memanfaatkan bisnis yang belum dimiliki dan pertumbuhan baru yang melengkapi portofolio mereka.
![]() |
Peruri mulai menawarkan solusi mengenai produk penjaminan keaslian atau Certified Electronics dan autentisitas.
"Strateginya memang tidak mudah buat Peruri. Masuk ke digital tidak mudah karena kompetitor kita di BUMN, tapi kita harus pakai bisnis model yang sesuai. Tidak bisa kita transformasi tapi model kita masih the past," ujar dia.
Sebab bisnis yang dilakukan Peruri bukan hanya sekadar printing, tapi mencetak uang dan materai. Oleh karena itu, Peruri adalah sebuah lembaga penjamin keaslian dengan tingkat keamanan sangat tinggi.
"Begitu kita masuk era digital, autentikasi beda dengan fisik. Orangnya harus diautentikasi, belum dokumen, tanda tangan, orang pasti pakai," tuturnya.
"Tapi orang butuh produk versi digitalnya, contoh kita cetak pita cukai atau materai, ternyata pada saat masuk era digital, orang butuh materai elektronik. Jadi bisnis kita semakin melebar," imbuhnya.
Ia juga mengungkap bahwa Peruri akan memimpin proyek government technology (govtech) baik tingkat lokal maupun nasional.
Dwina menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah menyetujui usulan terkait Peruri yang ditunjuk sebagai pemimpin proyek Govtech. Adapun menurut dia, transformasi teknologi di ranah pemerintahan tersebut menjadi sisi lain dari Peruri.
"Mungkin lima tahun pertama kita melakukan corporate digital transformation. Itu peran yang balik lagi harus kolaborasi lebih besar lagi." pungkasnya.
Saat ini, sudah ada beberapa inisiatif Govtech yang tersebar di beberapa kementerian seperti aplikasi PeduliLindungi besutan Kementerian Kesehatan yang sudah berubah menjadi Satu Sehat dan Govtech Edu sebagai pendukung program Merdeka Belajar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow, Transformasi Peruri Ga Cuma Bisa Cetak Duit Lho!