YouTube Dituduh Cari Uang dari Anak Kecil, Google Buka Suara
Jakarta, CNBC Indonesia - YouTube diduga mengumpulkan data anak-anak secara online dan menargetkan mereka dengan iklan yang dipersonalisasi. Cara ini berpotensi melanggar perjanjian dengan FTC dan Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak (COPPA) AS.
Google yang digugat pada Juni karena diduga melanggar privasi anak-anak di aplikasi Android melalui program Dirancang Untuk Keluarga, menegaskan layanan YouTube-nya tidak melanggar hukum atau kebijakannya sendiri tentang iklan untuk anak-anak. Raksasa web itu menyebut laporan itu menyesatkan.
Perusahaan metrik iklan Adalytics mengklaim bahwa terlepas dari keputusan persetujuan YouTube pada 4 September 2019 dengan FTC untuk berhenti menargetkan anak-anak dengan iklan dan komitmen CEO Susan Wojcicki untuk berhenti menayangkan iklan yang dipersonalisasi dalam video "Dibuat untuk Anak-Anak", raksasa video online itu masih terus menargetkan iklan untuk anak di bawah umur.
Adalytics menuduh bahwa YouTube tampaknya menyetel cookie khusus untuk penargetan dan pelacakan iklan di browser pengguna yang menonton video YouTube berlabel "untuk anak-anak".
Laporan Adalytics menyatakan raksasa streaming video itu menyajikan iklan yang ditargetkan secara perilaku dan demografis di video YouTube yang dengan jelas diberi label sebagai 'untuk anak-anak.'
Diklaim bahwa aplikasi seluler YouTube untuk iOS menyetel dan membagikan ID pelacakan iklan unik setiap kali penonton di saluran 'untuk anak-anak' mengeklik iklan YouTube.
Laporan tersebut mengidentifikasi 313 merek dengan iklan untuk produk konsumen yang ditujukan untuk orang dewasa, misalnya mobil, pisau cukur, dan lainnya, yang muncul di video YouTube bertanda "untuk anak-anak" saat tidak ada pengguna yang masuk.
Dalam sebuah pernyataan kepada The Register, juru bicara Google mengatakan, "Tidak ada bukti bahwa Google dan YouTube melanggar perjanjian 2019 mereka dengan FTC,",demikian dikutip Jumat (18/8/2023).
"Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa minggu terakhir Adalytics menerbitkan laporan yang sangat cacat dan menyesatkan," klaim pihak Google.
"Iklan yang dipersonalisasi tidak pernah diizinkan di YouTube Kids, dan pada Januari 2020 kami memperluas ini ke semua orang yang menonton konten 'Dibuat untuk Anak-Anak' di YouTube, berapa pun usianya,"
Youtube menyebut laporan tersebut membuat klaim yang salah dan menarik kesimpulan tidak berdasar hanya berdasarkan keberadaan cookie, yang banyak digunakan dalam konteks ini untuk tujuan deteksi penipuan dan pembatasan frekuensi. Di mana keduanya diizinkan berdasarkan COPPA.
"Bagian dari laporan ini yang dibagikan kepada kami tidak mengidentifikasi satu contoh pun dari kebijakan ini yang dilanggar," kata mereka.
(dem)