Terungkap, Ini Taktik Google Bikin ChatGPT Tak Berdaya

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
18 August 2023 18:21
FILE PHOTO: A logo is pictured at Google's European Engineering Center in Zurich, Switzerland July 19,  2018   REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo
Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada bulan April, CEO Alphabet Sundar Pichai mengambil langkah besar dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Google menggabungkan dua divisi AI perusahaan untuk menciptakan proyek 'spektakuler' yang dinamai Gemini. 

Menurut laporan TheInformation, upaya ini dilakukan demi mengejar OpenAI dan pesaing lainnya di bidang AI.

Gemini digadang-gadang akan membuat produk yang tak bisa dilakukan pesaingnya. Proyek ini akan menciptakan model bahasa pemograman AI yang lebih besar dan multifungsi.

Kemampuannya dikatakan menggabungkan GPT-4 yang dikembangkan OpenAI untuk mengakomodir diskusi 'natural' bak manusia dalam bentuk teks, serta kemampuan menciptakan gambar visual serupa Midjourney dan Stable Diffusion.

Perilisan produk tersebut akan dilakukan sekitar September-November tahun ini, menurut sumber dalam yang enggan diumbar identitasnya.

Karyawan Google mengindikasikan bahwa penggunaan Gemini bisa untuk menganalisis bagan atau membuat grafik dengan deskripsi teks. Selain itu, Gemini juga mampu mengontrol perangkat lunak menggunakan perintah teks atau suara.

Perusahaan akan menyematkan Gemini untuk memperkuat layanannya. Mulai dari Bard yang merupakan pesaing ChatGPT, hingga aplikasi produktivitas seperti Google Docs dan Slides.

Dengan fitur-fitur baru tersebut, Google berambisi mengejar ketinggalannya dari Microsoft, yang telah melangkah lebih jauh dengan fitur AI baru untuk aplikasi Office 365-nya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Pengakuan Eks Karyawan Google Soal ChatGPT, Simak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular