
Jokowi Ikut Joe Biden dan Xi Jinping Dorong Teknologi AI

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan menjadi faktor penting bagi kehidupan perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Pidato Pengantar RAPBN 2024 dan Nota Keuangan pada siang ini, Rabu (16/8/2023), di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen Senayan.
"Adopsi teknologi dalam perekonomian dapat memberikan manfaat yang signifikan apabila dihadapi dengan strategi yang tepat," kata dia.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan Indnesia memiliki bonus demografi yang bisa dimanfaatkan. Untuk itu, penting meningkatkan kualitas SDM demi memajukan transformasi ekonomi digital.
"Pembangunan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur fisik dan non-fisik terkait teknologi informasi terus ditingkatkan," ia menuturkan.
"Partisipasi Indonesia dalam rantai pasok global, khususnya pada sektor berteknologi tinggi dan ramah lingkungan, terus didorong," ia menambahkan.
Sebagai informasi, penerapan teknologi AI menjadi perhatian dunia berkat popularitas layanan chatbot ChatGPT yang dirilis pada akhir 2022 lalu.
Peta industri teknologi langsung berubah. Raksasa teknologi dunia berlomba-lomba meluncurkan layanan serupa.
Selain itu, negara-negara maju pun bersaing untuk menguasai AI. Amerika Serikat (AS), China, Inggris, hingga Arab Saudi, berbondong-bondong memasukkan pengembangan AI sebagai prioritas.
Bahkan, Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping terlibat 'perang' dalam menguasai chip dalam pengembangan AI.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joe Biden Kasih Warning Keras ke ChatGPT Cs