Joe Biden Kasih Warning Keras ke ChatGPT Cs

Redaksi, CNBC Indonesia
05 April 2023 13:35
President Joe Biden speaks about jobs during a visit to semiconductor manufacturer Wolfspeed Inc., in Durham, N.C., Tuesday, March 28, 2023. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Foto: AP/Carolyn Kaster

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya buka suara soal kehebohan teknologi kecerdasan buatan (AI). Menurut dia, masih butuh penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui apakah teknologi itu berbahaya bagi umat manusia.

Namun, ia menegaskan para perusahaan teknologi harus bertanggung jawab untuk memastikan produk mereka aman sebelum merilisnya untuk publik.

Biden mengakui potensi AI untuk membantu penanggulangan bencana dan mencegah pemanasan global. Namun, ia juga meminta perusahaan teknologi memikirkan risikonya terhadap masyarakat, keamanan nasional, dan ekonomi.

Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan dengan tim penasihat sains dan teknologi (PCAST). Ketika ditanya apakah AI berbahaya, Biden menjawab singkat.

"Bisa saja," ujarnya.

Lebih lanjut, Biden memberikan contoh yang terjadi pada media sosial. Menurut dia, tanpa pengawasan keamanan yang ketat, media sosial menjadi terlalu kuat dan bisa berbahaya.

"Kita bisa lihat dampak media sosial terhadap kesehatan mental, self-image, dan kesengsaraan, terutama di kalangan anak muda," ia menuturkan.

Dia meminta kongres untuk memberikan batasan yang jelas bagi industri teknologi terkait data personal yang dikumpulkan, melarang iklan untuk anak kecil, dan memprioritaskan kesehatan serta keamanan pengembangan produk.


(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Disebut Pembunuh Google, ChatGPT Buatan OpenAI Super Pintar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular