
Pasukan Robot Xi Jinping Makin Banyak, Joe Biden Bisa Keok

Jakarta, CNBC Indonesia - China mulai menyalip Amerika Serikat di sektor teknologi kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence). Lebih dari 70 model bahasa AI dengan lebih dari 1 miliar parameter telah dirilis di negara tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh CEO Baidu Inc Robin Li. Perusahaannya juga ikut dalam peluncuran chatbot AI yang dilakukan minggu lalu, dikutip Reuters, Rabu (6/9/2023).
Selain Baidu, ada juga perusahaan facial recognition SenseTme dan startup AI Baichuan Intelligent Technology, Zhipu AI, dan Minimax. Semuanya telah mengantongi izin peluncuran pasar secara massal.
Robin Li menjelaskan Ernie 3.5, chatbot AI milik Baidu, memiliki kecepatan pemrosesan dua kali lipat dari sebelumnya. Peningkatan chatbot ini mencapai 50%.
Chatbot Ernie versi terbaru juga akan segera dirilis dalam waktu dekat, ungkap Robin Li.
Langkah terbaru China ini seakan ingin mengalahkan AS dalam perang teknologi. Kedua negara tersebut diketahui terlibat perang teknologi sejak beberapa tahun lalu.
Baik China dan AS berusaha saling mengalahkan dan menumbangkan satu sama lain. Misalnya dengan memutus perkembangan teknologi lawannya.
Salah satunya dilakukan AS. Negara yang dipimpin Joe Biden itu kerap melontarkan teknologi China berbahaya bagi masyarakat AS.
AS juga terus memperketat jalur pertumbuhan teknologi China. Yakni dengan memblokir teknologinya dari AS dan negara sekutu.
Satu perusahaan yang jadi korban adalah Huawei. Saat kepemimpinan Donald Trump, perusahaan dimasukkan dalam daftar hitam AS.
Daftar itu akhirnya melumpuhkan bisnis smartphone Huawei di global. Ponsel tersebut tidak bisa lagi menggunakan Android dan akhirnya mengembangkan sistem operasi sendiri bernama HarmonyOS.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Microsoft Mendadak Larang ChatGPT, Ada Apa?