
Jepang Lumpuhkan Chip China karena AS, Pindah Dukung India

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik chip di China bisa lumpuh karena larangan perusahaan Jepang mengekspor mesin dan peralatan pembuat chip ke Negeri Tiongkok. Dilarang jualan di China, perusahaan Jepang mengalihkan perhatiannya ke industri semikonduktor di India.
Reuters melaporkan bahwa Disco Corp, perusahaan Jepang yang menyediakan peralatan pembuat chip akan membuka pusat penjualan di India. Fungsinya adalah basis pemasaran untuk perangkat manufaktur chip buatan Jepang di negara tersebut.
Disco berencana membangun laboratorium aplikasi di India. Di sini, mereka akan memamerkan dan menguji coba pemotongan semikonduktor dan proses produksi lainnya sesuai permintaan calon pelanggan.
Pembangunan lab tersebut akan bergantung kepada pertumbuhan permintaan dari pabrik chip di India.
Sebelumnya, Jepang dikabarkan melakukan pembatasan ekspor untuk alat pembuat chip ke China. Ada 23 alat yang tak bisa dikirim ke Negeri Tirai Bambu.
Pembatasan ini disinyalir gara-gara desakan Amerika Serikat (AS) yang tengah bersitegang dengan China. Pemerintahan AS ingin memastikan China tak mendominasi pengembangan chip di masa depan.
Namun, posisi Jepang seakan terimpit. Beberapa pihak di dalam pemerintahan mengungkapkan kekhawatiran mereka jika Xi Jinping merespons pembatasan ekspor.
"Kami merasa tak nyaman dengan cara AS melakukan ini [meminta Jepang melarang ekspor ke China]," kata orang dalam pemerintahan di Kementerian Perindustrian Jepang yang enggan disebutkan identitasnya, dikutip dari Reuters, Senin (31/7/2023).
Selain Jepang, AS juga membujuk Belanda untuk melakukan pembatasan ekspor ke China untuk alat manufaktur chip. Sebab, Belanda dan Jepang merupakan pusat alat manufaktur chip terbesar di dunia.
Tokyo khawatir pembatasan ekspor yang spesifik mengarah ke China akan memicu kekacauan. Salah satunya, balas dendam China dengan melarang mobil listrik Jepang.
Orang dalam di pemerintahan mengkritisi aksi AS yang seakan ingin mempermalukan China di hadapan global.
"Tak ada gunanya membuat pihak lain kehilangan muka mereka, kecuali itu memang tujuan [AS] sejak awal," ujarnya.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amerika-China Perang Chip, Tetangga RI Kebagian Pabrik Baru
