
China-Amerika Makin Panas, Jerman Mau Salip Jadi Raja Chip

Jakarta, CNBC Indonesia - Jerman bersiap untuk mengambil alih industri chip. Strategi ini dilakukan saat hubungan China dan Amerika Serikat (AS) kian memanas.
Bloomberg melaporkan Jerman berencana mengalokasikan 22 miliar euro untuk meningkatkan produksi semikonduktor dalam negeri, dikutip dari Toms Hardware, Selasa (25/7/2023).
Dana itu berasal dari Climate and Transformation Fund. Dana tersebut pada awalnya untuk transisi ke ekonomi netral karbon.
Bloomberg menyebutkan 75% dari investasi itu akan digunakan untuk perusahaan multinasional. Mulai dari Intel asal Amerika Serikat (AS), hingga TSMC yang berbasis di Taiwan.
Bahkan, Intel mendapatkan setengah dari total investasi atau 10 miliar euro. Uang tersebut telah dialokasikan untuk pabrik baru di dekat Magdeburg, Jerman.
Sementara itu, TSMC juga telah menyelesaikan negosiasinya untuk fasilitas manufaktur di Dresden. Pemerintah setempat disebut akan berinvestasi untuk membangun sejumlah mikro-kontroler yang digunakan produsen mobil asal Jerman.
Pembuat chip dari AS Wolfspeed dilaporkan akan mendapatkan bagian dari dana tersebut. Alokasinya untuk modal mendirikan pabrik chip silikon dekat perbatasan Perancis di Saarland.
Kabarnya, seluruh investasi akan didistribusikan pada 2027 mendatang. Namun, Toms Hardware menuliskan pemerintah Jerman belum mengonfirmasi rencana tersebut.
Sementara itu, hubungan AS dan China terus memburuk di bidang teknologi. Hal ini bermula dari pemblokiran chip AS oleh China yang dibalas oleh kontrol ekspor AS sejak 2022.
Belum lama ini, raksasa teknologi asal AS seperti Nvidia dan AMD dilaporkan angkat kaki dari China. Forbes melaporkan Nvidia mengalihkan sebagian operasinya dari China dan Hong Kong.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Samsung Longsor, Profit Anjlok 95% Gegara Ini
