Binance Terusir Lagi, Hengkang dari Belanda Terancam di Eropa

Redaksi, CNBC Indonesia
Senin, 19/06/2023 16:40 WIB
Foto: Changpeng Zhao, Co-Founder & CEO, Binance. (File Foto - Sportsfile for Web Summit via Ge/Ben McShane)

Jakarta, CNBC Indonesia - Binance segera hengkang dari Belanda. Alasannya, regulator Belanda menolak permintaan izin dari Binance untuk mendaftarkan diri sesuai aturan industri kripto yang berlangsung di Negeri Kincir Angin.

Pada Jumat akhir pekan lalu, menurut CNBC International, Binance mengumumkan bahwa mereka tidak bisa lagi melayani pengguna di Belanda karena "tidak bisa mendaftarkan diri sebagai VASP di regulator Belanda."

Namun, Binance tidak mengungkapkan alasan regulator Belanda menolak aplikasi izin mereka.


Sejak Jumat pekan lalu, Binance tidak menerima pengguna baru di platform mereka di Belanda. Mulai 17 Juli, Binance akan menghentikan fitur pembelian token, perdagangan, atau deposito bagi pengguna di Belanda.

Namun, pengguna Binance di Belanda tetap bisa menarik aset mereka dari platform Binance. Perusahaan yang didirikan oleh Changpeng Zhao alias CZ tersebut merekomendasikan kepada pengguna di Belanda untuk menarik aset dari akun mereka,

Bank sentral Belanda, sebagai entitas yang menerbitkan izin "penyedia layanan aset virtual", tidak memberikan komentar kepada CNBC International.

Di bawah rezim aturan baru yang berlaku di Eropa, Binance hanya bisa beroperasi di negara Uni Eropa jika mendaftarkan diri untuk tunduk kepada regulasi anti pencucian uang.

Saat ini, Binance baru berhasil menerima persetujuan untuk beroperasi di Prancis, Italia, Spanyol, Polandia, Swedia, dan Lithuania. Namun, izin tersebut bisa hangus setelah negara Uni Eropa menyetujui regulasi bersama yang dinamakan Markets in Crypto Assets (MiCA).

MiCA bertujuan agar regulasi industri kripto di seluruh negara anggota Uni Eropa diharmonisasi, terutama untuk mencegah eksploitasi industri kripto oleh oknum dan demi melindungi konsumen.

Setelah MiCA resmi menjadi hukum, perusahaan kripto yang telah terdaftar di salah satu negara Uni Eropa bisa menawarkan layanan mereka di seluruh Uni Eropa.

Kabar dari Belanda menambah hantaman ke Binance dan industri kripto global. Pekan lalu, otoritas sekuritas AS (SEC) menggugat Binance dan CEO-nya Changpeng Zhao ke pengadilan karena dituduh beroperasi tanpa izin dan mencampuradukan aset milik nasabah dengan aset milik perusahaan.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat