
Kronologi Konflik Otoritas Bursa AS Vs Bandar Kripto Binance

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan kasus gugatan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyeret Binance dan sang CEO, Changpeng Zhao. Gugatan itu dilayangkan karena SEC menganggap Binance melanggar undang-undang sekuritas federal.
Tak hanya Binance, SEC juga menggugat Coinbase selang satu hari setelah tuntutan kepada Binance. SEC menduga Coinbase, bursa kripto terbesar di AS, melanggar aturan yang mengharuskannya mendaftar sebagai bursa dan diawasi oleh agen federal.
Tuntutan hukum tersebut merupakan langkah signifikan SEC dan Ketua Gary Gensler, yang mulai menjabat pada tahun 2021, untuk mencoba mengatur seluruh industri kripto.
Semua kejadian tersebut hanya terjadi dalam waktu sepekan terakhir. Berikut timeline dirangkum CNBC Indonesia huru-hara SEC vs Binance dan Coinbase.
1. Senin, 5 Juni 2023
Gugatan SEC pertama kali diajukan pada Senin, 5 Juni 2023. Komisi Bursa AS itu menuduh Binance mencampuradukan "miliaran dolar" dana pelanggan dan secara diam-diam mengirimkannya ke perusahaan terpisah yang dikendalikan oleh pendiri dan kepala eksekutifnya, Changpeng Zhao.
SEC mengatakan tergugat telah memperkaya diri mereka sendiri dengan miliaran dolar AS sambil menempatkan aset investor pada risiko yang signifikan. Pengaduan itu menduga bahwa antara Juni 2018 dan Juli 2021, Binance memperoleh pendapatan setidaknya US$ 11,6 miliar (Rp172,33 triliun), yang mana sebagian besar berasal dari biaya transaksi.
Adapun 13 tuntutan perdata diajukan terhadap Zhao, Binance Holdings dan dua entitas terkait Binance lainnya, BAM Trading Services dan BAM Management US Holdings.
2. Selasa, 6 Juni 2023
Gugatan kepada Coinbase diajukan satu hari setelahnya, yakni pada 6 Juni 2023. SEC menuduh bahwa Coinbase memperdagangkan setidaknya 13 aset kripto yang merupakan sekuritas/efek dan seharusnya harus lebih dulu terdaftar di regulator sebelum dikeluarkan.
Gugatan terhadap Coinbase ini memiliki beberapa perbedaan mencolok dari gugatannya sehari sebelumnya terhadap Binance. SEC tidak menyebut CEO Coinbase Brian Armstrong sebagai tergugat atau menuduh perusahaan menyelewengkan dana pelanggan.
3. Selasa malam, 6 Juni 2023
SEC mengajukan permohonan darurat kepada pengadilan federal Washington, D.C. untuk membekukan aset dari platform kripto Binance di Amerika Serikat.
Melansir CNBC Internasional, perintah pembekuan hanya berlaku untuk dua perusahaan induk AS Binance, bukan untuk pertukaran internasional yang tidak diatur oleh regulator AS. Perintah itu akan berlaku untuk rekening yang disimpan di Axos Bank, Silvergate Bank yang sudah tidak beroperasi, Prime Trust, dan lembaga lainnya.
4. Rabu 7 Juni 2023
Pengadilan federal Amerika Serikat di Washington, D.C. mengeluarkan panggilan untuk CEO Binance Changpeng Zhao pada 7 Juni, hanya dua hari setelah SEC resmi menggugat bursa atas dugaan operasi sekuritas yang tidak terdaftar.
Belum ada detail lebih lanjut soal kabar ini. Namun dalam dokumen yang diunggah oleh jurnalis Fox Business, Eleanor Terrett melalui akun Twitternya, mencatat bahwa CZ tidak harus muncul secara langsung, tetapi perlu memberikan tanggapan dalam kerangka waktu yang telah ditentukan, yaitu selama 21 hari.
Jika tidak ada tanggapan dalam periode waktu tersebut, maka penilaian yang akan diberikan terhadap CZ dan perusahaannya akan dilakukan secara default.
5. Jumat 9 Juni 2023
Pengguna Binance.US tidak bisa lagi menggunakan dolar AS untuk membeli kripto di platform tersebut, paling cepat pada 13 Juni 2023.
Binance melakukan pengumuman tersebut pada Kamis malam di Twitter dan menyalahkan SEC karena "melempar gugatan perdata tanpa dasar ke bisnis kami". Binance menyatakan bahwa mereka telah memblokir fitur pembelian dan deposit dolar AS sebagai tindakan preemptif.
Selanjutnya, Binance.US memberi tahu pelanggan bahwa mitra perbankannya sedang bersiap untuk memutus kerja sama dengan Binance.
Pengguna Binance, menurut CNBC International, tak akan kehilangan uangnya. Mereka yang menarik uang dari Binance di hari penutupan, masih bisa mengonversi aset mereka ke stablecoin seperti tether. Kemudian, mereka bisa mengonversi kembali aset mereka ke dalam bentuk dolar di tempat lain.
Namun, perkembangan terbaru ini menandakan bahwa partner perbankan Binance menilai perusahaan kripto ini terlalu penuh risiko untuk dipertahankan sebagai mitra.
Informasi yang disediakan Binance ke SEC menyatakan bahwa bank yang bekerja sama dengan Binance termasuk Axos Bank, Cross River Bank, dan tiga bank yang bangkrut kemudian diselamatkan yaitu Silvergate, Siganture, dan Silicon Valley.
Menurut CNBC International, sebagian dari bank di atas telah berhenti melayani transaksi Binance.
(Int/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amerika Gencet Kripto, Setelah Binance Giliran Coinbase