Info A1, Markas Mata-mata China di Tetangga AS Ada Sejak 2019

Redaksi, CNBC Indonesia
12 June 2023 14:10
Seorang pria meneropong balon mata-mata Cina yang diduga mengapung di lepas pantai di Surfside Beach, South Carolina, AS 4 Februari 2023. (REUTERS/RANDALL HILL)
Foto: Seorang pria meneropong balon mata-mata Cina yang diduga mengapung di lepas pantai di Surfside Beach, South Carolina, AS 4 Februari 2023. (REUTERS/RANDALL HILL)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemberitaan soal rencana China membangun fasilitas mata-mata di Kuba senilai miliaran dollar AS bikin heboh dunia maya. Laporan itu dipublikasikan pertama kali oleh The Wall Street Journal pada pekan lalu.

Klaimnya, fasilitas mata-mata itu hanya 100 mil dari wilayah selatan Florida, AS. Namun, pemerintah AS dan Kuba buru-buru membantahnya.

Tak selang berapa lama, muncul laporan baru yang menyebut fasilitas mata-mata China di Kuba sejatinya sudah beroperasi sejak 2019 lalu, dikutip dari Time, Senin (12/6/2023).

Proyek ini adalah upaya China untuk memperkuat kemampuan intelijennya secara global. Hal ini dikemukakan langsung oleh orang dalam pemerintahan AS.

Namun, sumber tersebut meminta identitasnya disembunyikan. Pasalnya, informasi ini semestinya tidak diumbar secara publik. Ia mengatakan upaya mata-mata China di Kuba sudah terendus oleh AS sejak beberapa saat lalu.

Sementara itu, keterangan resmi dari Gedung Putih masih menolak laporan soal fasilitas mata-mata China. Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan laporan itu tak akurat.

Kendati demikian, ia mengatakan pemerintah selalu siaga dengan ancaman dari China. "Pemerintah selalu mengawasi secara intens," ujarnya, dikutip dari Forbes.

Menteri Luar Negeri Kuba Carlos Fernandez de Cossio mengamini bantahan tersebut. Menurut dia, kesepakatan dengan China tak pernah terjadi.

"Ini laporan salah dan tak berdasar," kata dia di akun Twitter personalnya.

Lebih lanjut, Cossio menegaskan Kuba menolak semua aktivitas militer luar negeri di Amerika Latin dan Karibia.

Tim Keamanan Nasional Presiden Joe Biden katanya sudah diberikan peringatan oleh komunitas intel sejak Januari 2021, soal beberapa upaya strategis China untuk memperkuat posisinya di mata dunia.

Antara lain, Beijing merencanakan perluasan infrastruktur logistik, serta pangkalan sebagai bagian dari upaya Tentara Pembebasan Rakyat untuk memperluas pengaruhnya.

Diketahui, ketegangan politik antara China dan AS makin memanas di masa jabatan Biden. Pemicunya beragam. Mulai dari hubungan AS dan Taiwan yang makin akrab, hingga masuknya balon yang diduga mata-mata China di area Negeri Paman Sam.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article TikTok Dituduh Mata-mata China dan Cuci Otak, Cek Faktanya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular