China Blokir Teknologi Lawan AS, Korea Jadi Serba Salah
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang teknologi antara China dan Amerika Serikat (AS) kembali terjadi. Namun korbannya bukan dari dua negara tersebut, melainkan Korea Selatan yang jadi serba salah.
Kejadian tersebut bermula saat China mengumumkan memblokir produsen chip asal AS, Micron. Di sisi lain, AS meminta Korsel tak ambil kesempatan untuk menggantikan peran Micron di China.
Korsel diketahui punya sejumlah produsen chip, seperti Samsung Electronics dan SK Hynix, yang bisa saja mengambil peranan Micron di China. Kedua perusahaan bisa mengambil banyak keuntungan dari keadaan ini.
Tetapi babak baru dimulai saat Korsel mulai bingung mengambil langkah. Otoritas negeri K-pop sempat mengatakan tidak akan mengabulkan permintaan AS.
Namun berdasarkan laporan terbaru yang mengutip sumber internal, langkah berbeda akan diambil Korsel. Disebutkan bahwa Seoul tidak mau ambil risiko dengan menentang perintah AS.
Penyebab ketakutan itu karena kelanjutan bisnis operasional dari negeri ginseng di China bergantung pada lisensi yang dijamin AS, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (31/5/2023).
Posisi Korea Selatan yang serba salah juga diakui oleh Senior Director di Korea Economic institute, Troy Strangarone. Menurutnya, posisi negara itu berada di tempat terburuk.
"Pemblokiran Micron meletakkan Korsel di posisi terburuk di antara China dan AS," ujarnya.
Jika skenarionya Korsel menolak menggantikan posisi Micron, bukan tak mungkin China akan melayangkan pinalti. Sebaliknya jika tetap maju dan mengisi posisi yang ditinggalkan Micron, giliran AS yang akan bertindak tegas.
Hingga kini belum ada sikap yang jelas akan diambil. Hingga kini, otoritas Korea Selatan masih mempertimbangkan sikap yang akan diambil.