Joe Biden Blokir Teknologi Baru ke China, Xi Jinping Bisa KO

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
09 October 2023 20:20
U.S. President Joe Biden, right, departs with Chinese President Xi Jinping for a meeting on the sidelines of the G20 summit meeting, Monday, Nov. 14, 2022, in Bali, Indonesia. (AP Photo/Alex Brandon)
Foto: AP/Alex Brandon

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang teknologi Amerika Serikat (AS) dan China masuk ke babak baru. Anggota parlemen AS ingin pemerintahan Joe Biden memblokir transfer teknologi chip dari RISC-V.

RISC-V merupakan teknologi open-source yang digunakan untuk membuat chip smartphone hingga prosesor canggih bagi artificial intelligence (AI). Teknologi itu bersaing ketat dengan yang dihasilkan semikonduktor asal Inggris, Arm Holdings.

Desakan untuk memblokir teknologi itu karena ditakutkan Beijing bisa mengeksploitasi kolaborasi terbuka antara perusahaan Amerika dengan China. Jika hal tersebut terjadi, China bisa memajukan teknologinya dan merugikan AS.

"Kementerian Perdagangan perlu mewajibkan setiap orang atau perusahaan Amerika mendapatkan izin ekspor untuk terlibat dengan entitas China dalam hal ini teknologi RISC-V," kata perwakilan Mike Gallagher, dikutip dari Reuters, Senin (9/10/2023).

Ketua Komite Urusan Luar Negeri, Michael McCaul menuding partai komunis China telah menyalahgunakan penggunaan RISC-V. Yakni dalam rangka menyalip dominasi AS untuk merancang chip.

McCaul mendorong adanya undang-undang dari Biro Industri dan Keamanan dari Kementerian Perdagangan jika desakan blokir tidak dilakukan.

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan mengatakan pihaknya terus melakukan tinjauan untuk menerapkan kebijakan pengendalian ekspor. Pada akhirnya, aturan ini untuk melindungi keamanan nasional dan teknologi dalam negeri.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Teknologi China-AS Makin Panas, Ini Cerita Lengkapnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular