Kisah CEO TikTok 5 Hari Berkeliaran di Kalimantan

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
24 March 2023 21:20
WASHINGTON DC, UNITED STATES - MARCH 23: TikTok CEO Shou Zi Chew listens to questions from U.S. representatives during his testimony at a Congressional hearing on TikTok in Washington, DC on March 23rd, 2023. (Photo by Nathan Posner/Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency

Jakarta, CNBC Indonesia - TikTok tengah menjadi pusat perhatian. Nasib media sosial asal China itu sedang di ujung tanduk karena terancam diblokir sepenuhnya di Amerika Serikat.

Tak kalah menarik, CEO TikTok, Shou Zi Chew, juga menarik perhatian setelah kehadirannya di DPR Amerika Serikat. Ia menghadap anggota dewan dan menjawab pertanyaan selama 5 jam mengenai sepak terjang TikTok.

Pria asal Singapura ini menjabat CEO TikTok sejak 2021.

Lalu bagaimana latar belakang Shou Zi Chew?

Pria yang kini berusia 40 tahun itu berasal dari latar belakang sederhana. Ayahnya bekerja di konstruksi dan ibu di pembukuan.

WASHINGTON, DC - MARCH 23: TikTok CEO Shou Zi Chew (L) talks with his company's Vice President for Public Policy Michael Beckerman (C) during a break in Chew's testimony before the House Energy and Commerce Committee in the Rayburn House Office Building on Capitol Hill on March 23, 2023 in Washington, DC. The hearing was a rare opportunity for lawmakers to question the leader of the short-form social media video app about the company's relationship with its Chinese owner, ByteDance, and how they handle users' sensitive personal data. Some local, state and federal government agencies have been banning use of TikTok by employees, citing concerns about national security.  (Photo by Chip Somodevilla/Getty Images)Foto: Getty Images/Chip Somodevilla

Nasibnya berubah di umur 12 tahun dengan meraih nilai tinggi saat ujian nasional dan meloloskannya ke sekolah menengah elit. Di situ, ia belajar bahasa Mandarin dan jadi fasih, selain bahasa Inggris.

Shou Zi Chew pernah mengatakan pengalaman paling melelahkan dalam hidupnya adalah bertahan hidup selama 5 hari di hutan Kalimantan ketika dia menjalani wajib militer di angkatan bersenjata Singapura.

Setelah dinas militer, dia memperoleh gelar sarjana ekonomi dari University College London di tahun 2006. Kemudian ia bekerja di Goldman Sachs selama 2 tahun sebagai bankir, sebelum bergabung dengan perusahaan pemodal ventura DST Global.

Di DST Global, Chew memimpin tim investor awal ByteDance, induk TikTok.

Chew menyelesaikan gelar MBA di Harvard Business School pada tahun 2010. Saat itulah dia sempat magang di Facebook.

Namanya di jagat teknologi makin meningkat setelah menjadi Chief Financial Officer Xiaomi pada tahun 2015.

Di 2019, Chew naik pangkat sebagai International Business President di Xiaomi. Setelah malang melintang di Xiaomi itu, barulah Chew menyeberang ke ByteDance.

Ia ditawari langsung oleh pendiri ByteDance, Zhang Yiming. Zhang memang sudah mengenal Chew sejak kuliah di London.

Pada Maret 2021, Chew pun bergabung dengan ByteDance sebagai Chief Financial Officer. Tak lama kemudian, dia ditunjuk menggantikan CEO TikTok Kevin A Mayer, yang meninggalkan anak perusahaan ByteDance itu setelah tiga bulan bekerja.

Melesatnya karir Chew ke puncak industri teknologi membuatnya pernah mendapat ranking dalam daftar bergengsi Fortune 40 under 40 pada tahun 2021.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kisah Pemilik TikTok, Apakah Orang Asli China? Cek Faktanya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular