NASA Mau Pindahkan ISS, Minta Duit Rp 2,7 Triliun

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
15 March 2023 20:30
This image made from NASA TV shows the international space station, seen from the SpaceX Crew Dragon spacecraft Saturday, April 24, 2021. The recycled SpaceX capsule carrying four astronauts has arrived at the International Space Station, a day after launching from Florida. (NASA via AP)
Foto: Stasiun luar angkasa internasional, dilihat dari pesawat luar angkasa SpaceX Crew Dragon Sabtu (24/4/2021).(NASA via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - NASA ingin memindahkan lokasi stasiun luar angkasa internasional (ISS). Namun, biaya yang dibutuhkan tak sedikit, sebab lembaga itu meminta US$180 juta atau Rp 2,7 miliar.

Associate Administrator NASA untuk operasi antariksa, Kathy Lueders, mengatakan uang itu untuk melakukan 'tarikan luar angkasa' agar ISS kembali ke orbit Bumi.

Lebih lanjut, diperkirakan US$1 miliar dibutuhkan NASA untuk pesawat yang melakukan de-orbit ISS, namun diharapkan bisa kurang dari itu.

"Kami berharap bisa mendapatkan harga lebih baik dari itu," kata Lueders.

NASA sendiri meminta proposal anggaran tahun 2024 senilai US$27,2 miliar. Angka itu naik 7% dari tahun fiskal 2023.

Dalam laporan anggaran, pihak NASA juga menjelaskan alasan pemindahan ISS. Yakni karena stasiun itu akan berubah menjadi tempat komersial berbiaya lebih rendah.

"Stasiun luar angkasa internasional perlu melakukan de-orbit dengan aman di akhir masa operasionalnya karena Amerika Serikat bertransisi ke stasiun antariksa komersial berbiaya lebih rendah," ujar NASA, dikutip dari PC Mag, Rabu (15/3/2023).

"Daripada mengandalkan sistem Rusia yang mungkin tidak bisa menyelesaikan tugas ini, anggaran menyediakan US$180 juta untuk memulai pengembangan pesawat penarik yang baru dan berguna untuk misi transportasi luar angkasa lainnya".

Selain kapal penarik, anggaran NASA tahun 2024 juga mencakup pendanaan roket program Artemis, kendaraan berawak, pendaratan di Bulan, hingga pakaian luar angkasa. Selain juga terkait eksplorasi Mars, inovasi penerbangan hijau, cakupan yang lebih luas untuk pemrograman STEM, mengatasi puing-puing di orbit dan investasi dalam kemajuan teknologi.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng! Ini Tampang Pesawat Supersonik X-59 Canggih Milik NASA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular