Internasional

NASA Buka Suara Soal Matahari Terbit dari Barat, Mau Kiamat?

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
05 March 2023 15:20
Pada hari ke-19 misi Artemis I (4/12/2022), sebuah kamera yang dipasang di pesawat ruang angkasa Orion menangkap Bulan tepat dalam bingkai saat Orion bersiap untuk terbang lintas kembali pada 5 Desember, ketika melewati kira-kira 79 mil di atas permukaan bulan. (Dok. NASA) Foto: Pada hari ke-19 misi Artemis I (4/12/2022), sebuah kamera yang dipasang di pesawat ruang angkasa Orion menangkap Bulan tepat dalam bingkai saat Orion bersiap untuk terbang lintas kembali pada 5 Desember, ketika melewati kira-kira 79 mil di atas permukaan bulan. (Dok. NASA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir-akhir ini publik dihebohkan dengan video yang menyebut lembaga antariksa Amerika Serikat (AS), NASA, telah mengungkapkan soal potensi matahari terbit dari Barat. Pasalnya, fenomena itu diyakini sebagai tibanya hari kiamat.

Dalam sebuah unggahan berbahasa Thailand yang viral di Facebook, NASA dilaporkan menyebut Matahari bakal terbit dari Barat yang disebabkan oleh perputaran Bumi ke arah berlawanan. Unggahan foto dan narasi soal Matahari terbit dari Barat di Facebook itu telah dibagikan lebih dari 15.000 kali sejak 14 Januari 2021.

"NASA mengkonfirmasi kemungkinan matahari terbit dari barat. Bumi berputar ke arah yang berlawanan yang menyebabkan matahari terbit dari sisi barat!!," tulis teks tersebut yang dikutip dari AFP.

"Para peneliti percaya bahwa kita sedang bergerak menuju kebalikan dari medan magnet yang akan membawa kita ke akhir umat manusia dan mendekati hari kiamat," imbuhnya.

This Monday, May, 17, 2021, satellite image released NASA shows Cyclone Tauktae approaching India's western coast. The powerful cyclone that emerged in the Arabian Sea made landfall on India's western coast on Monday. (NASA Worldview, Earth Observing System Data and Information System (EOSDIS) via AP)Foto: Citra satelit yang dirilis NASA menunjukkan Topan Tauktae mendekati pantai barat India, Senin, 17 Mei 2021. (NASA Worldview, Earth Observing System Data and Information System (EOSDIS) via AP)
This Monday, May, 17, 2021, satellite image released NASA shows Cyclone Tauktae approaching India's western coast. The powerful cyclone that emerged in the Arabian Sea made landfall on India's western coast on Monday. (NASA Worldview, Earth Observing System Data and Information System (EOSDIS) via AP)

Menyusul hal itu, NASA buka suara terkait sebuah klaim yang menyebut matahari terbit dari barat. Lembaga itu menyebut tidak pernah mengeluarkan prediksi soal klaim tersebut.

"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi matahari akan terbit dari barat," kata Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA.

Dia menyebut fenomena pembalikan magnet memang benar terjadi dan nyata, bahkan sejumlah ilmuwan pernah mempelajarinya. Fenomena tersebut terdapat di planet tetangga Bumi, Venus yang melakukan rotasi dengan berputar ke belakang.

Sementara itu, lama Venus berotasi cukup lama yakni 243 hari dan waktu planet itu untuk mengitari Matahari setara dengan 225 hari di Bumi. Ini membuat Matahari akan terlihat di permukaan di Venus hanya sebanyak dua kali selama setahun atau satu kali dalam 117 hari.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Eropa Hadapi "Kiamat" Baru: Deindustrialisasi


(tps/wur)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading