Internasional

'Kiamat' Pangan Beneran Ancam Inggris, Ini Bukti Barunya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
01 March 2023 07:40
Empty boxes of vegetables are seen in Sainbury's, Newcastle-under-Lyme, Staffordshire, Britain, February 27, 2023. REUTERS/Carl Recine
Foto: REUTERS/CARL RECINE

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris kali ini diterpa kelangkaan pangan. Krisis terjadi utamanya pada komoditas sayur mayur.

Di beberapa supermarket, terlihat rak sayuran yang kosong melompong dengan tulisan 'maaf, stok habis'. Kondisi ini disebut-sebut dikarenakan cuaca buruk di Eropa Selatan dan Afrika Utara yang akhirnya membuat produksi sayur-sayuran menurun.

Nyatanya, krisis ini pun akhirnya diikuti oleh inflasi pangan. Lembaga riset Kantar menyebut inflasi pangan Inggris meningkat 17,1% dalam empat minggu hingga 19 Februari dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan merupakan peningkatan tertinggi yang dicatat Kantar sejak 2008.

Empty boxes of vegetables are seen in Tesco, Hanley, Staffordshire, Britain, February 27, 2023. REUTERS/Carl RecineFoto: REUTERS/CARL RECINE
Empty boxes of vegetables are seen in Tesco, Hanley, Staffordshire, Britain, February 27, 2023. REUTERS/Carl Recine

"Pembeli telah menghadapi kenaikan harga yang berkelanjutan untuk beberapa waktu sekarang... Ini berdampak besar pada kehidupan masyarakat," kata kepala ritel dan konsumen di grup tersebut, Fraser McKevitt, kepada AFP, Selasa (28/2/2023).

Penelitiannya juga menunjukkan bahwa inflasi harga bahan makanan adalah masalah keuangan terbesar kedua bagi warga Inggris setelah meroketnya biaya energi. Kantar menemukan bahwa seperempat rumah tangga 'berjuang secara finansial' pada bulan Januari, ketika mensurvei hampir 10.000 konsumen.

"Angka terbaru ini sangat memprihatinkan. Beberapa rumah tangga sudah melewatkan makan untuk memenuhi kebutuhan," kata direktur kebijakan dan advokasi di kelompok penyokong hak konsumen, Which, Rocio Concha.

Inggris sendiri telah berjuang untuk melawan inflasi yang sempat menyentuh di atas 10% pada tahun lalu. Perang Rusia-Ukraina telah menaikkan tagihan energi di negara itu serta menyebabkan lonjakan harga pangan.

Inflasi ini akhirnya mendorong perusahaan ritel online Ocado mengalami penurunan harga saham hingga 12,2%. Ocado menjabarkan harga yang lebih tinggi telah memukul penjualan dan mengakibatkan kerugian bersih dua kali lipat tahun lalu.

Di tempat lain, raksasa supermarket Inggris Sainsbury mengatakan berencana untuk menghentikan lebih dari 1.400 pekerjaan gudang selama tiga tahun ke depan. "Ini...memungkinkan kami mengurangi biaya," kata Kepala Eksekutif Sainsbury, Simon Roberts.

Empty boxes of vegetables are seen in Tesco, Hanley, Staffordshire, Britain, February 27, 2023. REUTERS/Carl RecineFoto: REUTERS/CARL RECINE
Empty boxes of vegetables are seen in Tesco, Hanley, Staffordshire, Britain, February 27, 2023. REUTERS/Carl Recine

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Inggris Masih Turun di 10,5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular