Ini Alasan RI Butuh Internet Starlink dari Elon Musk, Simak!

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 23/02/2023 17:40 WIB
Foto: Roket Falcon 9 SpaceX dengan muatan sekitar 60 satelit untuk jaringan broadband Starlink SpaceX lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Cape Canaveral, Florida, Rabu, (29/1/2020). (Joe Burbank/Orlando Sentinel via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan internet satelit ternyata juga sangat dibutuhkan di Indonesia. Khususnya untuk daerah yang ada di pelosok Tanah Air.

Salah satu layanan internet berbasis satelit yang ada saat ini adalah Starlink. Jaringan pada Low Earth Orbit atau LEO digunakan melalui SpaceX yang dimiliki miliarder Elon Musk.

"Market Indonesia dibilang sudah lama membutuhkan satelit. Walaupun banyak yang sudah bergeser ke fiber atau kabel. Tapi geografi Indonesia masih sangat sulit. Berpulau-pulau dan ke pelosok dan ini sulit sekali ketika harus dijangkau kabel atau Fiber Optic," jelas Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif dalam program Profit CNBC Indonesia, Rabu (22/2/2023).


Arif juga mengatakan market internet berbasis satelit masih terbuka. Khususnya untuk digunakan di wilayah yang berada di Indonesia bagian timur.

"Jadi sampai saat ini market untuk satelit itu sendiri masih terbuka cukup luas. Khususnya di Indonesia bagian timur," kata Arif.

Dia mengatakan jika Indonesia sudah menggunakan internet berbasis satelit dengan berbagai teknologi pendukungnya. Namun berbeda dengan Starlink di tempatkan di bagian tengah orbit, satelit lainnya berada di atas atau Geostationary Earth Orbit (GEO).

Starlink juga dilaporkan sudah masuk ke Indonesia. Namun Arif mengatakan hal ini tak membuat provider lain juga akan beralih ke teknologi seperti jaringan internet itu.

Menurutnya agak sulit untuk perusahaan masuk ke industri satelit, berbeda dengan fiber optik atau internet kabel yang jauh lebih mudah. Dia menambahkan pemain di industri itu kemungkinan juga akan sama seperti sebelumnya.

"Saya pikir enggak terlalu banyak provider, akan itu-itu saja kurang lebih," ungkapnya.


(tib)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat