
Virus Zombie Berusia 48.500 Tahun Ditemukan, Cek Faktanya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi seperti virus covid-19 yang menyerang sejak 2020 lalu diprediksi bakal makin lumrah di masa depan. Menurut para ilmuwan, hal ini disebabkan lapisan tanah beku (permafrost) yang mulai mencair.
Dari situ, akan banyak virus yang sudah lama tak aktif lepas ke permukaan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah virus zombie yang sudah tertanam selama 48.500 tahun di bawah danau beku di Rusia.
Penemuan ini dilaporkan tim peneliti yang dinakhodai mikrobiolog asal Perancis, Jean-Marie Alempic, dari French National Centre for Scientific Research, dikutip dari OutlookIndia, Kamis (16/2/2023).
Namun perlu dicatat bahwa penemuan ini belum dikaji lebih lanjut untuk menakar tingkat bahayanya. Virus zombie sendiri diyakini muncul akibat permafrost gara-gara temperatur global kian memanas.
Menurut ScienceAlert, 13 virus baru ditemukan dalam studi tersebut. Masing-masing memiliki struktur genetika yang berbeda-beda.
Virus tertua dinamai 'pandoravirus yedome', diambil dari karakter mitologi Pandora. Virus ini ditemukan di bawah danau Yukechi Alas di Yakutia, Rusia.
Berusia 48.500 tahun, pandoravirus memecahkan rekor sebagai virus beku tertua yang diprediksi bisa kembali mengudara dan berpotensi menginfeksi organisme. Sebelumnya, virus tertua ditemukan di Siberia pada 2013 lalu oleh tim peneliti yang sama. Virus tersebut berusia 30.000 tahun.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa virus zombie tersebut punya kecenderungan menular, sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, belum dikaji lebih lanjut apa saja efek dari virus zombie ini di badan manusia.
Lebih lanjut, para ilmuwan mengemukakan bahwa virus semacam covid-19 akan makin sering terjadi di masa depan. "Kita perlu memikirkan risiko partikel virus purba yang bisa kembali bersirkulasi dan menular berkat mencairnya lapisan permafrost kuno," dilaporkan New York Post.
Materi organik yang dilepaskan pencairan es akan terurai menjadi karbon dioksida dan metana. Alhasil, ini akan makin meningkatkan efek rumah kaca dan mempercepat pencairan di lapisan permafrost.
Para ilmuwan percaya bahwa penemuan virus-virus baru yang diklasifikasikan sebagai 'virus zombie' hanya berasal dari permukaan saja. Akan lebih banyak virus yang berada di bawah lapisan, tetapi memerlukan studi dan penelitian lebih dalam.
(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Cemas! Varian Covid-19 Berbahaya Muncul dari China