
Penemuan Baru Planet 'Pembunuh', Nasib Bumi Gimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tahun 2019, Saturnus mengungguli Jupiter sebagai planet dengan bulan terbanyak di tata surya kita. Namun sekarang, jumlah bulan Jupiter telah direvisi menjadi lebih banyak, berkat penemuan 12 bulan baru.
Penemuan ini membawa jumlah bulan Jupiter kembali di atas total milik Saturnus sebanyak 83 dengan total 92 bulan.
Penemuan bulan-bulan baru ini cukup menarik, sebab dapat membuat manusia mempelajari lebih banyak tentang sejarah Jupiter secara keseluruhan. Para ilmuwan menemukan penghitungan tambahan untuk jumlah bulan Jupiter melalui pengamatan pada 2021 dan 2022.
Apa pun yang terlihat di dekat Jupiter dan bergerak melintasi arah dan kecepatan yang sama dianggap sebagai bulan potensial. Tetapi butuh waktu bagi para ilmuwan untuk mengkonfirmasi penemuan tersebut.
Untuk membenarkan penambahan jumlah bulan Jupiter, para astronom mengandalkan pengamatan lanjutan yang dilakukan sebulan dan kemudian setahun kemudian, demikian dikutip dari BGR, Senin (13/2/2023).
Pengamatan lanjutan ini membantu menentukan apakah bulan yang diduga masih mengikuti jalur orbit yang sama atau tidak. Jika iya, para ilmuwan dapat menentukan jalur yang tepat dan apakah harus dihitung dalam hitungan bulan Jupiter.
Jupiter Diduga Pemakan Planet
Memiliki 92 bulan bukanlah hal yang biasa, dan tidak mengherankan jika Jupiter masih memiliki lebih banyak bulan untuk ditemukan. Karena para ilmuwan percaya baik itu Jupiter maupun Saturnus adalah rumah bagi lebih banyak satelit yang mengorbit di kedua planet tersebut.
Menariknya, penambahan terbaru pada jumlah bulan Jupiter ini melukiskan sebuah pola. Pola itu juga dapat membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang masa lalu Jupiter, termasuk memberi bukti apakah Jupiter 'memakan' planet lain untuk tumbuh begitu besar atau tidak.
Ilmuwan banyak menemukan bulan Jupiter berada di orbit retrograde. Bulan-bulan ini diyakini sebagai bagian dari benda yang lebih besar yang pecah.
Karena beberapa bulan mengorbit dalam orbit prograde, para ilmuwan percaya bahwa bulan-bulan yang mengorbit retrograde dapat diciptakan oleh tabrakan dengan bulan-bulan yang mengorbit prograde.
Ke depannya hanya waktu yang akan memberi tahu kapan jumlah bulan Saturnus dan Jupiter bertambah.
(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NASA Ungkap Misteri Bulan Beku Bisa Jadi Tempat Hidup Alien