Cerita Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri, Kok Bisa?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
19 January 2023 08:05
Suasana penerapan physical distancing di area tunggu online delivery order. Area tunggu ini diperuntukkan bagi pengemudi ojek online delivery order yang akan mengambil pesanan Food & Beverage di AEON Mall BSD City. 27/5/20. CNBC Indonesia/Tri Susilo.   


Di tengah pandemi COVID-19, layanan pesan-antar makanan telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat. Untuk menjaga serta meningkatkan kepercayaan pelanggan, penerapan prosedur keamanan dan kebersihan makanan yang lebih ketat memainkan peranan yang penting.

Di saat masyarakat Indonesia tengah melaksanakan aturan untuk menjaga jarak fisik dengan tetap berkegiatan di rumah, seperti yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo, pengelola mall berkomitmen memberikan ruang tunggu khusus para driver ojek online dibagian sisi luar mall. 

Para driver ojek online juga menerapkan physical distancing dengan tidak berkumpul ditempat tunggu.  

Untuk pemesanan Food & Beverage  Delivery Online dibuka pukul 10.00 hingga 19.00 WIB. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pemesanan makanan online (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Data terbaru menggambarkan kompetisi berebut pasar pesan antar makanan berbasis aplikasi sangat sengit. Di Indonesia, Gojek harus rela menempati posisi kedua di bawah pemain regional, Grab.

Hal tersebut terungkap dalam laporan yang dirilis oleh Momentum Works bertajuk Food Delivery Platform in Southeast Asia (SEA) January 2023.

Menurut Momentum Works, penduduk Indonesia mengeluarkan hingga US$3,5 miliar (Rp 68 triliun) selama 2022 untuk membeli makanan dan minuman lewat aplikasi. Indonesia adalah pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara, yang Gross Merchandise Value bisnis pesan antar online-nya tercatat sebesar US$ 16,3 miliar.

Ironisnya, pemain regional, GrabFood, adalah pemimpin pasar di layanan pesan antar makanan RI yaitu menguasai 49%. Di sisi lain, jagoan lokal GoFood, menikmati kue 44%.

Indonesia termasuk pasar terbesar di Asia Tenggara, bersama dengan Thailand dan Singapura. Namun demikian, semuanya mencatat total penurunan GMV pada 2022, karena faktor yang berbeda di tiap negara.

Misalnya, pembukaan kembali Singapura menggeser permintaan layanan makanan kembali ke offline. Sedangkan di Thailand, penarikan subsidi pemerintah setelah Oktober serta banjir di paruh kedua tahun 2022 memainkan peran penting.

Grab juga menguasai dua pasar terbesar di Asia Tenggara. Di Thailand dengan total GMV US$3,6 miliar, Grab mendominasi 51 persen pasar. Kemudian diikuti dengan Line Man dan Food Panda masing-masing 24 persen dan 16 persen.

Di Singapura, Grab menguasai 59 persen market share, kemudian diikuti Food Panda dan Deliveroo. Masing-masing 31 persen dan 10 persen.

Malaysia, Filipina, dan Vietnam menjadi tiga pasar terkecil di Asia Tenggara dalam hal pengiriman makanan online. Namun, kedua negara telah mencatat pertumbuhan yang signifikan, dengan pemain termasuk Grab dan ShopeeFood memperluas penetrasi.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Startup Kembaran GoFood-GrabFood PHK 150 Orang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular