Perhatian Capres Caleg 2024, Ada Kabar Baik dari Elon Musk

Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 05/01/2023 10:50 WIB
Foto: Elon Musk (Anadolu Agency)

Jakarta, CNBC Indonesia - Twitter bakal kembali mengizinkan iklan berbau politik di platformnya. Hal ini membuka peluang bagi politisi yang hendak mencalonkan diri pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, untuk mempromosikan diri mereka lewat media sosial berlogo burung.

Kebijakan Twitter untuk menampilkan iklan politik diumumkan melalui akun resmi Twitter Safety. "Kami berencana untuk melonggarkan perizinan iklan politik dalam beberapa minggu ke depan," kata akun tersebut, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (5/1/2023).

Lebih lanjut, Twitter Safety menjelaskan bahwa pihaknya akan menggodok kebijakan iklan politiknya, sesuai dengan kaidah yang dipegang media mainstream seperti televisi dan portal berita online.


Dengan begitu, Twitter menegaskan akan tetap mengkaji dengan ketat iklan politik yang beredar demi melindungi penggunanya. "Kami akan membagikan informasi lebih lanjut soal kebijakan yang masih digodok ini," begitu bunyi cuitannya

Selain itu, Twitter juga bakal melonggarkan konten-konten iklan yang berhubungan dengan isu sosial. Misalnya terkait perubahan iklim, kesetaraan sosial, dan semacamnya.

"Kami percaya bahwa iklan berbau isu sosial akan memfasilitasi diskusi publik tentang topik-topik penting," tulis Twitter Safety.

Diketahui, Twitter sebelumnya menyetop iklan berbau politik pada 2019 lalu. Di laman Twitter Business, ada bahasan khusus mengenai kebijakan tersebut.

"Twitter melarang konten yang berhubungan dengan promosi politik. Keputusan ini kami buat karena kami percaya bahwa penyampaian pesan politik seharusnya diupayakan, bukan dibeli," begitu bunyinya dan masih terpampang di situs Twitter Business sampai berita ini dibuat.

Agaknya, pelonggaran izin iklan politik di Twitter dibuat demi menggenjot pendapatan. Pasalnya, platform yang dibeli Elon Musk pada akhir 2022 tersebut tengah berdarah-darah.

Bahkan, Twitter masih menunggak bayar sewa kantornya di San Francisco. Kabar juga menyebut Twitter telah menutup kantornya di Seattle.

Kebijakan ini tentu akan mengubah nuansa obrolan di Twitter. Apalagi, tahun 2023 ini merupakan tahun politik menyambut Pemilu 2024 mendatang. Bagaimana menurut Anda?


(tib)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat