
Gejala Covid BF.7, Varian Paling Menular Bobol Antibodi

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian baru kembali ditemukan setelah tiga tahun Covid-19 menyebar di seluruh penjuru dunia. BF.7, yang diyakini jadi penyebab lonjakan kasus di China, disebut bisa bisa menembus kekebalan antibodi, baik yang dihasilkan dari infeksi maupun vaksin.
Lalu bagaimana varian itu menembus antibodi yang ada pada manusia?
Pengajar biologi molekuler Universitas Westminster, Manal Mohammed dalam The Conversations, menjelaskan BF.7 ditandai adanya duri (spike) protein pada permukaan virus. Inilah yang akan menempel dan menginfeksi sel manusia.
Protein hasil mutasi BF.7 akan disebut sebagai R346T, yang memiliki kemampuan untuk menghindari antibodi penetral virus. R346T juga ditemukan pada BA.5, varian induk BF.7.
Untuk mengujinya, sebuah penelitian melihat netralisasi varian pada komponen darah yang mengandung antibodi pada dua jenis pasien. Ada seorang petugas kesehatan dan mendapatkan tiga kali vaksin Covid-19 dan pasien yang sebelumnya pernah terinfeksi dua kali oleh omicron BA.1 dan BA.5.
Pada kedua pasien ditemukan BF.7 dapat bertahan dari efek netralisasi. Khususnya karena hasil dari R346T.
Sejumlah negara telah melaporkan adanya kasus BF.7. Selain China ada juga di India, Amerika Serikat (AS) dan China.
Indonesia juga telah melaporkan temuan kasus subvarian BF.7. Kabarnya kasus tersebut terdeteksi di Jakarta.
Namun lonjakan kasus secara masif hanya terjadi di China. Di beberapa negara lain, penyebaran Bf.7 dilaporkan kian melambat dari waktu ke waktu.
Gejala terbaru pasien Covid
Berikut daftar gejala yang dilaporkan ZOE Health Study:
- sakit tenggorokan
- pilek
- hidung tersumbat
- bersin
- batuk tanpa dahak
- sakit kepala
- batuk berdahak
- suara serak
- sakit otot dan nyeri
- indra penciuman yang berubah
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kepung China Sudah Masuk Jakarta, Covid BF.7 Bobol Antibodi