
Kepung China Sudah Masuk Jakarta, Covid BF.7 Bobol Antibodi

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian BF.7 disebut sebagai mutasi virus Covid-19 yang paling menular. Bahkan, virus yang menyebar luas di China ini diketahui mampu menghindari antibodi, baik yang dihasilkan vaksin atau infeksi sebelumnya.
Manal Mohammed, pengajar biologi molekuler di Universitas Westminster dalam The Conversaation, menjelaskan bahwa virus Covid-19 terus berevolusi menghasilkan subvarian baru yang makin sulit dibendung penularannya.
Dia menjelaskan bahwa BF.7 ditandai oleh mutasi yang spesifik, yaitu pada duri (spike) protein di permukaan virus yang digunakan untuk menempel dan menginfeksi sel manusia.
Protein hasil mutasi BF.7 disebut sebagai R346T, yang juga ditemukan di varian induk BF.7 yaitu BA.5. Bagian bernama R346T ini terkait dengan kemampuan virus subvarian baru untuk menghindar dari efek antibodi untuk netralisasi virus.
Subvarian BF.7 ditemukan tidak bisa dibendung oleh semua jenis antibodi, baik yang dihasilkan oleh penyuntikan vaksin maupun yang muncul alami dari infeksi virus sebelumnya.
Penelitian terkini memeriksa netralisasi BF.8 di dalam sera (komponen dari darah yang mengandung antibodi) di petugas kesehatan yang sudah tiga kali divaksinasi serta di pasien yang pernah terinfeksi oleh Omicron BA.1 dan BA.5.
Di kedua jenis pasien, BF.7 ditemukan mampu bertahan dari efek netralisasi, terutama sebagai hasil dari mutas R346T.
BF.7 kini telah terdeteksi di seluruh dunia termasuk India, Amerika Serikat, dan China. Di Indonesia, subvarian BF.7 juga telah dilaporkan terdeteksi di Jakarta.
Anehnya, laju penyebaran BF.7 yang sangat masif hanya terjadi di China. Di negara lain, laju penyebaran BF.7 justru makin melambat dari pekan ke pekan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Amerika Bikin Covid Varian Baru, Peneliti Buka Suara