
Bumi Terguncang Getaran Misterius dari Antariksa

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada 9 Oktober 2022 lalu, Bumi diguncang denyutan cukup lama. Dilaporkan ini terjadi karena kelahiran lubang hitam yang disebut Gamma Ray Burst (GRB) dan berasal dari 1,9 miliar tahun lalu.
Ledakan itu terdeteksi hampir 10 jam, para astronom mempercayai jaraknya lebih dekat dengan kita. Mereka menamakan ledakan itu GRB 221009A dan berasal dari arah konstelasi Sagitta, dikutip dari India Today, Rabu (19/10/2022).
Radiasi berhasil ditangkap oleh detektor di seluruh dunia saat tiba dan menyapu tata surya dengan sebuah kecepatan luar biasa. NASA mengatakan ledakan tersebut memberikan kesempatan perdana pada hubungan antar dua eksperimen di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yakni teleskop NICER X-ray dan detektor Jepang bernama Monitor of All-sky X-ray Image (MAXI).
Sementara itu menurut anggota kolaborasi LAT Fermi, Roberta Pillera, ledakan tersebut jauh lebih dekat dari GRB biasa. Ini memungkinkan lebih banyak detail dan yang paling energik serta bercahaya yang pernah terlihat.
"Ledakan ini jauh lebih dekat dari GRB biasa, yang menarik karena memungkinkan kami mendeteksi banyak detail yang jika tidak akan terlalu redup untuk dilihat. Namun juga salah satu ledakan paling energik serta bercahaya yang pernah terlihat terlepas dari jarak, membuatnya dua kali menarik," jelas Pillera.
Ledakan menandai lahirnya lubang hitam yang terbentuk di jantung bintang masif, yang runtuh karena beratnya sendiri. Sementara NASA mengatakan cahaya dari ledakan kuno membawa pengetahuan baru mengenai kelahiran, perilaku dan interaksiĀ materi dari lubang hitam.
"GRB lain yang cerah mungkin tidak muncul selama beberapa dekade," ucap lembaga tersebut.
(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Horor, Astronom Temukan Lubang Hitam yang Siap 'Telan' Bumi