Elon Musk Rela Bayarin, Warga Ukraina Bebas Internetan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
17 October 2022 07:15
Seorang barista menyiapkan kopi di sebuah kafe tanpa listrik di kota Lviv, Ukraina barat, setelah tiga rudal Rusia menembakkan infrastruktur energi yang ditargetkan pada 11 Oktober 2022. (AFP via Getty Images/YURIY DYACHYSHYN)
Foto: Seorang barista menyiapkan kopi di sebuah kafe tanpa listrik di kota Lviv, Ukraina barat, setelah tiga rudal Rusia menembakkan infrastruktur energi yang ditargetkan pada 11 Oktober 2022. (AFP via Getty Images/YURIY DYACHYSHYN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Miliarder Elon Musk menjanjikan perusahaannya SpaceX tetap akan mendanai Starlink di Ukraina. Artinya masyarakat negara tersebut masih bisa menggunakan internet di tengah perang Rusia-Ukraina.

"Meskipun Starlink masih merugi & perusahaan lain mendapatkan miliaran dolar pembayar pajak, kami akan terus mendanai pemerintah Ukraina secara gratis," tulis Musk dalam akun Twitternya, dikutip dari Space, Senin (17/10/2022).

Pernyataan itu datang setelah munculnya laporan CNN mengenai SpaceX yang menyurati militer Amerika Serikat pada September lalu. Menurut laporan itu, perusahaan meminta militer Amerika Serikat (AS) untuk menanggung biaya layanan Starlink di Ukraina karena tidak bisa lagi melayaninya secara gratis.

SpaceX menambahkan bahwa layanan tersebut membebani perusahaan hingga US$120 juta (Rp 1,8 triliun) untuk sisa 2022 ini dan mencapai US$400 juta (Rp 6,1 triliun) dalam 12 bulan ke depan. Awal bulan ini, Musk juga mengatakan upaya tersebut juga menelan biaya US$80 juta dari perusahaan.

Akses layanan internet tersebut mulai tersambung di Ukraina pada Februari lalu, atau tak lama setelah serangan Rusia dimulai. Menurut presiden SpaceX Gwyne Shotwell, perusahaannya telah mengerjakan proyek tersebut selama berminggu-minggu sebelumnya. Bahkan sebelum permintaan dari Fedorov datang melalui Twitter pada 26 Februari 2022 lalu.

Saat itu ada 28 terminal Starlink pertama di Ukraina. Bulan April, SpaceX dan USAID mengumumkan kerja sama yang telah mengirimkan 5.000 terminal Starlink ke Ukraina, 3.000 diantaranya disediakan langsung oleh SpaceX. Laporan New York Times menyebutkan hingga saat ini sudah ada 20 ribu terminal milik SpaceX di Ukraina.

Sebagai informasi, harga layanan Starlink dibanderol US$110 (Rp 1,6 juta) perbulan. Biaya hardware satu kali awal sebesar US$599 (Rp 9,2 juta).



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Internet Starlink Besutan Elon Musk Berpeluang Masuk RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular