Elon Musk Buka-Bukaan Alasan Matikan Starlink di Ukraina

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 September 2023 14:35
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk berjalan di samping Wakil Presiden Senior Tesla Tom Zhu dan Wakil Presiden Grace Tao saat dia meninggalkan sebuah hotel di Beijing, China 31 Mei 2023. (REUTERS/Tingshu Wang)
Foto: Chief Executive Officer Tesla Elon Musk berjalan di samping Wakil Presiden Senior Tesla Tom Zhu dan Wakil Presiden Grace Tao saat dia meninggalkan sebuah hotel di Beijing, China 31 Mei 2023. (REUTERS/TINGSHU WANG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk buka suara soal alasan mematikan jaringan satelit internet Starlink di Ukraina. Dia beralasan enggan melibatkan dirinya dengan tindakan perang yang 'besar'.

Diketahui, Musk menolak memasang jaringan satelit Starlink di kota pelabuhan Sevastopol. Ukraina meminta mengaktifkan Starlink di area itu pada tahun lalu dalam rangka membantu serangan ke Rusia.

"Tujuannya jelas untuk menenggelamkan sebagian besar armada Rusia yang berlabuh. Jika permintaan itu disetujui, maka SpaceX akan eksplisit terlibat dalam perang dan eskalasi konflik," kata Musk dalam unggahan di akun X, dikutip dari Reuters, Senin (11/9/2023).

CNN mengutip biografi soal miliarder tersebut yang ditulis Walter Isaacson. Tahun lalu, drone kapal selam Ukraina berisi bahan peledak mendekati armada Rusia, namun kehilangan konektivitas dan terdampar di darat.

Keputusan Musk menolak permintaan Ukraina karena takut Rusia akan membalas serangan tersebut dengan nuklir. Pengusaha 51 tahun itu takut akan ada 'mini-Pearl Harbor'.

Vadym Skybytskyi yang merupakan perwira di Direktorat Intelijen GUR Kementerian Pertahanan Ukraina tidak langsung mengonfirmasi soal penolakan Musk. Menurutnya, perlu penyelidikan lebih lanjut soal maksud penolakan Musk.

Sementara itu, juru bicara Pentagon menolak mengomentari keputusan Musk. Sebelumnya, pihak Pentagon menjelaskan SpaceX punya kontrak dengan Departemen Pertahanan untuk membeli layanan ke Ukraina.

"Departemen terus bekerja sama dengan industri komersial untuk memastikan memiliki kemampuan yang dibutuhkan Ukraina untuk membela dirinya," kata juru bicara tersebut.

Sebelumnya, SpaceX yang dimiliki Musk menyumbangkan layanan internet Starlink untuk Ukraina dan militer setempat. Perusahaan menandatangani kontrak terpisah dengan lembaga bantuan luar negeri Amerika Serikat (AS).

SpaceX menyediakan 4.000 satelit sejak awal perang Ukraina dan Rusia tahun 2022 lalu.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pentagon Akhirnya Bayar Elon Musk Buat Satelit Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular