
Elon Musk Mau Tiru, Ini Kunci WeChat Sukses Jadi Super App

WeChat bukan aplikasi yang dimulai dari nol, tetapi merupakan pengembangan dari platform jaringan sosial milik Tencent yaitu QQ. QQ menyerupai ICQ, platform chat yang merajai era komputer desktop.
Langkah serupa bisa saja diambil oleh Musk dengan mendorong pengguna Twitter ke platform baru. Namun, bedanya dengan pengguna QQ, kini pengguna Twitter pasti sudah punya aplikasi chat favorit mereka sendiri seperti WhatsApp, Messenger, atau Telegram.
Sebetulnya, WeChat bukan aplikasi tunggal. Platform perpesanan di WeChat hanya pintu masuk bagi penggunanya ke banyak aplikasi lain yang jumlahnya terus bertambah termasuk fitur publikasi konten yang diberi nama Public Account.
Public Account bisa dibilang platform yang sekaligus mengambil peran Facebook, Twitter, dan website untuk warganet China. Kementerian, ekonom, hingga brand menggunakan platform ini untuk membagikan informasi ke pengguna WeChat.
Menurut Tech Crunch, per 2021, ada 360 juta pengguna WeChat yang membaca artikel Public Account. Di China, bisa saja sebuah kementerian atau perusahaan tidak punya website. Namun, bisa dipastikan mereka memiliki Public Account.
Public Account kemudian menjelma jadi infrastruktur toko online menyerupai Shopify setelah peluncuran platform pembayaran digital WeChat Pay. Kombinasi antara platform toko online yang disediakan Public Account dan kemudahan membayar WeChat Pay, adalah awal dari meledaknya social commerce di China.
Saking populernya belanja lewat WeChat, WeChat Pay juga menjadi andalan pengguna untuk membayar layanan lainnya mulai dari transportasi hingga pesan antar makanan. Di China, kedua raksasa penyedia layanan tersebut adalah Didi dan Meitua, dua-duanya adalah perusahaan yang didanai oleh Tencent.
Posisi WeChat sebagai tulang punggung belanja online di China makin lama makin kokoh. Banyak perusahaan lain membangun versi aplikasi mereka yang lebih ringan supaya bisa tersedia juga di dalam WeChat.
Jika ingin membayangkan posisi WeChat di Indonesia, mereka serupa dengan menggunakan WhatsApp untuk mencari barang di Tokopedia atau Shopee atau memesan makanan dan ojol di Gojek atau Grab.
Jika Elon Musk ingin Twitter bertransformasi menjadi aplikasi X, artinya dia harus bersaing langsung dengan semua perusahaan lain di Amerika Serikat seperti Amazon, Uber, dan Facebook.
(dem/dem)[Gambas:Video CNBC]