Strategi Baru YouTube Lawan TikTok, Rebutan Konten Kreator

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
21 September 2022 13:50
Saingi Tiktok,  Youtube Uji Coba Shorts di India
Foto: Saingi Tiktok, Youtube punya Shorts (CNBC INDONESIA TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - YouTube meluncurkan cara baru bagi pembuat konten untuk menghasilkan uang dari video berdurasi pendek, Shorts. Langkah ini menjadi cara YouTube menghadapi persaingan yang semakin ketat dari TikTok.

Layanan streaming milik Google itu mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan iklan pada fitur videonya Shorts dan memberi pembuat video 45% pendapatan. Angka tersebut dibandingkan dengan distribusi standarnya sebesar 55% untuk video di luar Shorts.

Penata rambut yang beralih menjadi pembuat konten YouTube, Kris Collins, yang dikenal dengan Kallmekris, memuji YouTube karena menawarkan bagi hasil untuk Shorts.

"Platform lain fokus untuk membuat orang terkenal selama 15 detik. Tetapi YouTube mengambil pendekatan yang berbeda. Mereka membantu pembuat konten membuat berbagai hal dalam berbagai format," ujarnya, dikutip dari Reuters, Rabu (21/9/2022)

Situs video dominan internet belakangan tengah berjuang untuk bersaing dengan TikTok, aplikasi yang memulai hosting video lip-sync dan dance dan kemudian berkembang menjadi 1 miliar pengguna bulanan.

YouTube merespons pada akhir 2020 dengan Shorts, video berdurasi satu menit yang menarik lebih dari 1,5 miliar penonton bulanan.

Pada bulan April, YouTube menggalang dana US$100 juta untuk memikat para pembuat konten agar membuat video singkat. Rencana pembagian pendapatan baru ini pertama kali dilaporkan oleh New York Times, dimaksudkan untuk menjadi daya tarik yang lebih besar dan lebih berkelanjutan daripada dana dan sesuatu yang belum ditandingi TikTok.

YouTube berbagi proporsi penjualan yang lebih kecil dengan pembuat Shorts untuk mengimbangi investasi signifikannya dalam mengembangkan fitur tersebut, kata Wakil Presiden Tara Walpert Levy.

Google sendiri menghasilkan US$ 14,2 miliar dalam penjualan iklan YouTube selama paruh pertama tahun ini, naik 9% dari periode yang sama pada tahun 2021.

Namun penjualan iklan triwulanan terbaru mencerminkan pertumbuhan paling lambat sejak pengungkapan data tersebut dimulai tiga tahun lalu. Meskipun faktor ekonomi global berperan, analis keuangan mengatakan TikTok juga merupakan faktor yang berpengaruh.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cara Mudah Download Video Tiktok Tanpa Watermark

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular