Elon Musk Mau Pasang Internet di Iran, Memang Boleh?
Jakarta, CNBC Indonesia - CEO SpaceX Elon Musk mengatakan bahwa perusahaan meminta agar ada pengecualian dari sanksi terhadap Iran untuk menyediakan layanan broadband satelit Starlink di negara tersebut.
Musk membuat pernyataan di Twitter pada saat protes meluas di Iran atas kematian seorang wanita dalam tahanan polisi. Beberapa warganet di Twitter meminta Musk untuk menyediakan stasiun internet berbasis satelit, dikutip dari Reuters, Selasa (20/9/2022).
Akses ke media sosial dan beberapa konten sangat dibatasi di Iran dan kelompok pemantau internet NetBlocks melaporkan gangguan pada konektivitas internet di ibu kota wilayah Kurdi pada hari Senin, dan menghubungkannya dengan protes.
Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. Kementerian luar negeri, misi Iran untuk PBB dan Biro Industri dan Keamanan Amerika Serikat tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Musk tidak merinci dari negara mana Starlink akan mencari pengecualian, tetapi Iran menghadapi sanksi berbasis luas.
SpaceX bertujuan untuk memperluas Starlink dengan cepat, dan sedang berlomba dengan perusahaan komunikasi satelit saingannya termasuk OneWeb dan Amazon.com yang belum meluncurkan Project Kuiper.
Elon Musk dalam Twitternya mengabarkan bahwa sekarang internet berbasis satelit yang disediakan Starlink telah tersedia di semua benua, termasuk di Antartika.
(dem)