PHK Pegawai & Stop Ekspansi, Kini Bos Induk Shopee Ga Digaji
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen puncak Sea Limited, induk perusahaan Shopee, tidak akan digaji. Laporan ini menjadi yang terbaru setelah rentetan pemberitaan kerugian perusahaan dan menutup operasional di sejumlah negara.
Laporan dari Bloomberg itu menyatakan kebijakan tersebut diumumkan oleh CEO, Forrest Li dalam memo internal 1.000 kata kepada seluruh staf. Dia menuliskan para pemimpin perusahaan tidak akan mengambil gaji "hingga perusahaan bisa berdiri sendiri (self-suficient)", dikutip dari Vulcan Post, Jumat (16/9/2022).
Perjalanan bisnis juga akan dibatasi oleh perusahaan. Yakni hanya sebatas perjalanan udara kelas ekonomi dan biaya makanan perjalanan dibatasi hingga US$30 per hari.
Biaya menginap di hotel dalam perjalanan bisnis menjadi US$150 per malam. Selain itu re-imburse tagihan makanan dan hiburan juga dipotong.
Forrest Li mencatat Sea berjuang saat era kenaikan suku bunga, percepatan inflasi serta pasar yang bergejolak. Menurutnya ini bukan "badai yang bakal berlalu cepat", melainkan kemungkinan akan belangsung hingga jangka menengah.
Dia juga menegaskan Sea tidak berencana menggalang modal tambahan dalam waktu dekat.
"Dengan investor melarikan diri untuk investasi 'safe haven', kami tidak mengantisipasi bisa mengumpulkan dana di pasar," ungkapnya.
Tujuan perusahaan dalam 12-18 bulan adalah mencapai arus kas positif sesegera mungkin, ungkapnya. "Satu-satunya cara untuk membebaskan diri dari ketergantungan pada modal eksternal adalah menjadi mandiri, menghasilkan cukup uang untuk semua kebutuhan dan proyek kami sendiri".
Sea dan anak perusahaannya harus mengalami sejumlah nasib buruk. Shopee dilaporkan keluar dari Argentina dan menutup operasi lokal di Cile, Kolombia dan Meksiko.
Shopee juga telah menarik diri dari Prancis, Spanyol, dan India. Padahal tercatat mereka baru beroperasi beberapa bulan di ketiga pasar tersebut.
Selain itu, unit game perusahaan Garena juga disebut akan memberhentikan ratusan staf di Shanghai. Dalam email internal, CEO Shopee Chris Feng mengatakan fokus perusahaan adalah sumber daya pada operasi inti, karena adanya "ketidakpastian makro yang meningkat".