Bikin Heboh RI, Data Apa Saja yang Dibocorkan Hacker Bjorka?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
14 September 2022 13:05
Ilustrasi Hacker (Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah data RI disebarluaskan oleh hacker Bjorka. Tak hanya pejabat, ia juga juga membongkar data-data dari lembaga publik dan pemerintah.

Data tersebut beredar di forum atau grup Telegram. Selain di Telegram, Bjorka juga mencuit dan me-mention sejumlah akun Twitter pejabat sasarannya. Namun tak butuh waktu lama Twitter memblokir akun @bjorkanism setelah mengunggah sejumlah cuitan kepada akun-akun pejabat yang data pribadinya dibocorkan.

Daftar panjang kasus kebocoran data diungkap oleh Bjorka. Lalu, siapa saja pejabat dan lembaga yang masuk dalam radar Bjorka? Berikut ini adalah sejumlah nama yang diungkap oleh Bjorka:

1. Kebocoran data pelanggan IndiHome

Bjorka mengklaim telah mengantongi 26 juta history browsing pelanggan IndiHome. Datanya mencakup keyword, email, nama, jenis kelamin, hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Namun perwakilan Telkom Group menyatakan, bahwa data yang bocor tidak valid dan merupakan hasil fabrikasi. Menurut Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Telkom tidak menggunakan email @telkom.net, baik untuk kepentingan perusahaan maupun layanan bagi pelanggan.

"Jadi fungsinya bukan sebagai email," jelas Reza.

2. Kebocoran 1,3 data registrasi SIM Card

Bjorka kembali menjadi aktor di balik bocornya 1,3 miliar data registrasi SIM Card yang disebut milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Data tersebut dijual seharga US$500 ribu atau sekitar Rp 745,6 juta.

Data sebesar 87 GB diklaim berisi NIK, nomor ponsel, provider telekomunikasi, dan tanggal registrasi.

Namun sampai sekarang teka-teki sumber kebocoran data tersebut belum diketahui. Pasalnya, Kominfo menyebut sampel data yang tersebar bukan dari pihaknya

Pihak Kementerian Kominfo sendiri mengaku telah bertemu dengan berbagai pihak. Termasuk diantaranya operator seluler dan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri membahas masalah dugaan kebocoran data SIM Card tersebut.

3. Membocorkan data KPU

Bjorka kembali berulah. Kali ini data yang ia bocorkan adalah 105 juta data masyarakat Indonesia terkait pemilihan umum berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Informasi ini diunggah oleh Bjorka pada 6 September 2022 pada forum breached.to. Unggahan itu berjudul Indonesia Citizenship Database From KPU 105M.

Data yang berhasil didapatkan adalah NIK, Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, gender, hingga umur. Dalam data spoiler nampaknya data tersebut berasal dari wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

4. Daftar surat ke Presiden Indonesia

Pada 9 September 2022 Bjorka kembali menggemparkan warganet. Namun, data yang dibagikannya kali ini bukanlah data pribadi milik warga Indonesia, melainkan data daftar judul dan nomor surat termasuk dokumen rahasia untuk Presiden Jokowi, salah satunya dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Dalam keterangannya, dokumen yang dicuri pada September 2022 itu terdiri dari 679.180 data dengan kapasitas 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed).

Dalam unggahannya ini, Bjorka tak menyertakan perincian harga jual. Kemungkinan sekadar unjuk gigi membuktikan ucapan sebelumnya di Telegram untuk membobol data Presiden. Ia juga menyertakan sejumlah sampel atau contoh dokumen yang dibobol. Isinya, kata Bjorka, "tittle of the letter, letters number, sender, receiver employee id, letter date etc".

5. Doxing pejabat publik

Setelah beberapa kali menyebar data sensitif di Breached Forums, Bjorka kemudian membagikan data pribadi yang diduga milik sejumlah pejabat publik Indonesia melalui grup Telegram miliknya.

Aksi doxing ini Bjorka dilakukan sepanjang akhir pekan lalu, dari tanggal 10 hingga 11 September 2022 yang dimulai dari data milik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

Di tengah momen ulang tahun Menkominfo, Bjorka berulah memanfaatkan kesempatan. Johnny diketahui berulang tahun pada Sabtu (11/9/2022). "Happy birthday," tulis Bjorka di grup telegram Bjorkanism.

Berbarengan dengan itu, Bjorka melampirkan sejumlah data pribadi yang diduga milik Johnny. Data tersebut antara lain NIK, nomor Kartu Keluarga, alamat, nomor telepon, nama anggota keluarga, hingga ID Vaksin.

Adapun sejumlah nama pejabat publik yang jadi sasaran aksi doxing dari Bjorka selain Menkominfo yakni, Puan Maharani Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Semuel Abrijani Pangerapan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Erick Thohir Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Data pribadi milik pejabat publik yang dibagikannya di grup Telegram meliputi nama lengkap, nomor KTP, nomor KK, nama orang tua, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir, status agama, riwayat pendidikan, dan sebagainya.

Aksi Bjorka pun mendapat beragam tanggapan dari mereka yang dipaparkan data pribadinya.

Seperti Mahfud MD yang menjadi salah satu pejabat publik yang data pribadinya dibagikan oleh hacker Bjorka. Mahfud mengatakan banyak yang menghubungi dia dan memberitahu data pribadi miliknya dibocorkan oleh Bjorka. Ia pun memilih untuk tak mengambil pusing dan tak ingin tahu soal hal tersebut.

Menkominfo Johnny G Plate bersama Menkopolhukam Mahfud MD memberi keterangan pers usai menghadiri rapat terbatas. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)Foto: Menkominfo Johnny G Plate bersama Menkopolhukam Mahfud MD memberi keterangan pers usai menghadiri rapat terbatas. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

"Banyak yang japri saya bahwa data pribadi saya dibocorkan oleh bjorka hacker. Saya tak ambil pusing dan tak ingin tahu," cuit dia, dikutip dari akun @mohmahfudmd.

Sebab menurutnya data pribadi yang disebar bukan rahasia dan bisa diambil serta dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku-buku yang ia tulis dan di LHKPN KPK.

"Data pribadi saya terbuka, tak perlu dibocorkan," kata dia.

Menteri BUMN Erick Thohir pun juga ikut buka suara. Ia menyebut bahwa jika dulu yang namanya kriminalitas adalah orang mengambil barang masuk ke rumah, sekarang mengambil data.

"Seperti kemarin data saya juga dibocorkan, nomor teleponnya, agama saya agama sebagai agama Islam kemarin dibocorkan, orang tua saya Muhammad Tohir," kata Erick.

Hanya saja, data yang dicuri lalu dibocorkan ke publik itu tidak semuanya benar. Seperti pendidikan terakhir Erick, yang disebut Bjorka adalah hanya lulusan SMA.

"Ada catatan sedikit, cuma lulusnya SMA mestinya universitas," tuturnya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular