Flip Gencar Lakukan Edukasi Literasi Keuangan ke Milenial
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan penyedia jasa pembayaran berbasis teknologi di Indonesia, Flip,kembali menggelar program literasi keuangan. Kali ini, Flip bersinergi dengan Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur memberikan sosialisasi tentang pengenalan dan pengelolaan keuangan untuk generasi milenial.
Salah satu pendiri Flip Ginanjar Ibnu Solikhin mengatakan literasi keuangan ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 untuk generasi milenial. Literasi menurutnya penting untuk melakukan pengelolaan keuangan yang baik dan tercermin dari gaya hidup masyarakat.
"Program literasi keuangan saat ini menjadi salah satu inisiatif penting guna membantu masyarakat dalam pemulihan ekonomi melalui praktik pengelolaan keuangan yang baik. Salah satu yang kami tekankan adalah mengajak generasi milenial untuk mewujudkan pola hidup hemat dan memanfaatkan solusi keuangan berbasis teknologi yang mendukung gaya hidup tersebut," ujar Ginanjar dalam siaran pers, Selasa (13/9/2022).
Selain itu, edukasi dan sosialisasi literasi keuangan ini diharapkan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan generasi milenial dalam mengelola keuangan pribadi dan rumah tangga dengan lebih baik. Dia menegaskan Flip berupaya memberikan edukasi literasi keuangan untuk beberapa kelompok dan mendukung upaya pemerintah.
Berbagai inisiatif telah dilaksanakan, di antaranya literasi keuangan untuk para ibu, nelayan, dan para pengguna Flip. Tidak hanya menyelenggarakan inisiatif program literasi secara luring, Ginanjar menambahkan, Flip juga memanfaatkan platform digital untuk memperluas akses program literasi keuangan yang dilaksanakan.
"Flip berharap dapat turut andil dalam pencapaian target literasi dan inklusi keuangan yang dicanangkan pemerintah dalam program-program literasi keuangan yang menarik sehingga semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan solusi teknologi keuangan yang adil (fair financial solution) dalam memenuhi kebutuhan transaksi keuangan sehari-hari," tuturnya.
Ketua Karang Taruna Kota Administrasi Jakarta Timur Gugum Gumirlang mengatakan peserta diharapkan mampu memahami materi tentang pengelolaan keuangan baik untuk kebutuhan pribadi, rumah tangga, dan tabungan. Flip pun memperkenalkan solusi dan manfaat produk-produk keuangan berbasis teknologi dan berlisensi Bank Indonesia untuk mempermudah transaksi keuangan sehari-hari.
"Kami memiliki tujuan agar anggota Karang Taruna dapat mengikuti perkembangan zaman, terutama paham terkait teknologi finansial serta pengelolaannya. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada Flip yang telah berkolaborasi untuk melakukan edukasi pengelolaan keuangan bagi para anggota Karang Taruna Jakarta Timur," jelas Gugum.
Dalam kesempatan yang sama, Perencana Keuangan Ruisa Khoiriyah CFP mengatakan pengelolaan dan perencanaan keuangan secara sehat perlu diperkenalkan sejak dini. Pasalnya, wawasan ini akan membantu para milenial untuk dapat mengelola keuangan secara lebih baik.
"Dengan pengelolaan keuangan yang baik dan sehat, upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga juga bisa didorong selangkah lebih maju," jelas Ruisa.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mendorong literasi keuangan ke berbagai lapisan masyarakat termasuk UMKM, perempuan, dan generasi muda. Pemerintah juga menargetkan inklusi keuangan Indonesia naik hingga 90% pada 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks inklusi keuangan nasional pada 2019 mencapai 76,19% dengan tingkat literasi keuangan sebesar 38,03%. Untuk mencapai target inklusi keuangan pada 2024, pemerintah bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri keuangan.
(rah/rah)