Cek! Ada Kabar Baik Bagi Anda yang Booster Pfizer-Astrazeneca

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Jumat, 26/08/2022 10:00 WIB
Foto: Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepeda warga saat pelaksanaan vaksinasi massal di Kota Kasablanka, Jakarta, Senin (18/7/2022). Pemprov DKI Jakarta memberlakukan syarat vaksinasi booster untuk masyarakat yang beraktivitas di fasilitas umum seperti sektor perkantoran, mal hingga tempat pariwisata di Jakarta. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pfizer dan AstraZeneca menjadi vaksin yang dijadikan booster di Indonesia. Keduanya memiliki keefektifan masing-masing untuk melindungi penerimanya dari varian Covid-19 termasuk Omicron.

Sebuah penelitian di Brasil dengan Universitas Oxford mengamati efektivitas vaksin pada mereka yang menerima dua dosis pertama Sinovac dengan booster dari AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, atau Johnson&Johnson.

Penelitian tersebut menggunakan 1.240 sukarelawan dari San Paulo dan Salvador Brasil. Hasilnya penerima booster dari platform vektor dan mRNA lebih kuat untuk melawan varian Covid-19 seperti Delta dan Omicron.


"Studi ini memberikan pilihan penting untuk pembuat kebijakan di banyak negara menggunakan vaksin tidak aktif [Sinovac dan Sinopharm] telah digunakan," kata pemimpin studi dan direktur Oxford Vaccine Group, Andrew Pollard, dikutip dari Reuters, Jumat (26/8/2022).

Sebagai informasi AstraZeneca dan Johnson&Johnson menggunakan platform vektor, sedangkan Pfizer dan Moderna dengan mRNA.

Vaksin yang menggunakan platform vektor menggunakan versi lemah dari virus lain. Dengan begitu akan mengirimkan instruksi genetik dan membuat protein pada virus yang perlindungannya dicari.

Untuk mRNA, vaksin dibuat dengan mengirimkan transkrip genetik dan instruksi membuat protein virus. Ini akan berguna untuk mengajari tubuh bertahan saat melawan infeksi.

Selain melihat penggunaan booster dengan vaksin platform vektor dan mRNA, para peneliti juga mengamati pemberian tiga dosis Sinovac. Mereka yang mendapatkan vaksin tersebut tetap memperlihatkan adanya peningkatan antibodi.

Namun hasilnya menunjukkan agak berbeda dengan penerima yang mendapatkan dua dosis Sinovac serta booster jenis vaksin yang berbeda.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat