Dibeli Alibaba Rp3 T, Startup Ini PHK Massal Terancam Tutup

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
23 August 2022 11:00
Visitors and staff members walk past an electronic display at a booth for Chinese technology firm Alibaba at the China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) in Beijing, Friday, Sept. 3, 2021. E-commerce giant Alibaba Group said Friday it will spend $15.5 billion to support President Xi Jinping's campaign to spread China's prosperity more evenly, adding to pledges by tech companies that are under pressure to pay for the ruling Communist Party's political initiatives. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Foto: AP/Mark Schiefelbein

Jakarta, CNBC Indonesia - Diakusisi raksasa seperti Alibaba bukan berarti hidup perusahaan akan membaik. Contohnya Kaola, platform e-commerce lintas negara yang kini hanya memiliki 20 karyawan dan terancam ditutup, tiga tahun setelah dicaplok Alibaba.

Pada September 2019, Alibaba sepenuhnya mengakuisisi Kaola senilai US$2 miliar. Ini menjadi pembelian terbesar perusahaan e-commerce saat itu.

Saat itu, Kaola masih berusia empat tahun dan platform e-commerce lintas batas terbesar di China. Setahun sebelum dibeli Alibaba, GMV Kaola hampir 30 miliar yuan dan paruh pertama 2019 mengantongi pangsa pasar 27,7% ungkap riset iMedia.

Namun Panda Daily mencatat Kaola gagal menambahkan bisnis baru ke Alibaba, karena lingkupnya mirip seperti Tmall International. Selain itu juga tidak pernah menetapkan standar dan mekanisme audit rantai pasokan.

Laporan dari LatePost tanggal 18 Agustus menyebutkan Juli 2022 jumlah karyawan perusahaan berkurang drastis. Dari 400 orang tahun 2021 dan sekarang kurang dari 20 orang atau telah mengurangi 95% sumber daya manusianya , dikutip Selasa (23/8/2022).

Platform itu juga kini berfokus untuk bisnis e-commerce anggota untuk ibu dan bayi serta barang kecantikan. Produk dan teknologi hanya dipertahankan dan tidak menerima lagi peningkatan.

Kontraksi tersebut terjadi pada awal Oktober 2021 saat divisi Tmall Smartphone dan Kaola bergabung menjadi Divisi FC. Namun akhirnya beberapa karyawan menyadari misi intinya adalah membuka toko unggulan yang dioperasikan sendiri dari merek terkenal di Tmall.

Tmall dan Kaola versi smartphone tetap beroperasi secara independen. Namun sejak saat itu status Kaola menurun dan sumber dayanya dialihkan ke departemen lain dalam Divisi FC.

Sementara itu bulan Mei perusahaan memberhentikan sejumlah karyawannya dan aplikasinya meski masih berjalan namun produk dan teknologinya tidak lagi ditingkatkan. Akun resmi Weibonya juga tidak pernah diperbarui sejak 1 Juni lalu.

Rumor lainnya menyebutkan platform harus mencapai titik impas sebelum akhir September. Jika tidak maka Kaola akan ditutup.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Alibaba Sempat Anjlok, Lah Ini Dia Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular