Simak! Luhut Bawa Kabar Terbaru Soal Investasi Tesla di RI

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Senin, 08/08/2022 10:55 WIB
Foto: Pak Luhut

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan kabar terbaru mengenai rencana Tesla, perusahaan mobil listrik pabrikan Amerika Serikat (AS) berinvestasi baterai listrik di Indonesia.

Berbicara dalam dialog ekslusif di segmen Economic Update Program Squawk Box CNBC Indonesia, Senin (8/8/2022), Luhut mengaku pembicaraan antara pemerintah Indonesia dan Tesla sampai saat ini masih berlangsung.


"Tesla ini kami masih komunikasi terus karena Tesla masih sibuk urusan dalam negeri, masalah Twitter," kata Luhut.

Namun, Luhut mengklaim Tesla telah meneken kontrak kerja sama dengan salah satu industri di kawasan Morowali. Namun, eks Kepala Staf Kepresidenan itu tidak merinci perusahaan yang dimaksud.

"Sudah engage (mengikutsertakan) sekitar US$ 5 miliar," kata Luhut.

Luhut menegaskan, pemerintah Indonesia selama ini tidak memiliki kendala berarti dalam proses negosiasi bersama Tesla. Namun, Luhut mengatakan, masalah internal yang dihadapi perusahaan Elon Musk itu saat ini dianggap lebih penting.

Foto: Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Space X di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu, 14 Mei 2022. Presiden tiba di Space X sekitar pukul 10.30 waktu setempat disambut langsung oleh Elon Musk selaku founder Space X.(Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

"Seperti saya sampaikan tadi ada masalah domestik mereka, saya juga tidak ingin mencampuri. Komunikasi kami masih jalan. Dia tidak punya banyak pilihan, nanti kita lihat," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membongkar isi pembicaraan Ketika bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk di pabriknya Mei lalu.

Pada pertemuan tersebut, Jokowi menjabarkan sejumlah alasan kenapa Tesla harus berinvestasi di Indonesia, yakni dalam kemudahan rantai pasok dari industri hulu ke hilir produksi kendaraan listrik.

"Kami melakukan banyak diskusi, terutama tentang bagaimana Tesla dapat membangun industrinya dari hulu ke hilir, mulai dari smelter, kemudian membangun industri katoda dan prekursor, membangun baterai EV, membangun baterai lithium [dan] kemudian pabrik kendaraan. Semuanya ada di Indonesia, karena itu sangat efisien. Itu yang saya tawarkan," kata Jokowi kepada CNBC International beberapa waktu lalu.

Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara memiliki cadangan timah, tembaga, nikel, kobalt, dan bauksit yang melimpah, beberapa di antaranya merupakan bahan utama untuk baterai kendaraan listrik.

"Kami ingin membangun ekosistem industri untuk baterai lithium," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan kepada Elon Musk bahwa Tesla dapat membangun basis seluruh rantai pasokannya di dalam negeri. Musk bertindak konkret, yakni mengirim tim ke Indonesia enam minggu lalu.

"Untuk memeriksa potensi nikel, untuk memeriksa aspek lingkungan, tetapi tim terkait mobil belum datang." Kata Jokowi.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat